![]() |
Kabid UPK Dinkes Sulut Dr. Lydia E. Tulus. |
SULUT,Elnusanews - Terkait dengan kurangnya tenaga Dokter disetiap Puskesmas yang ada di daerah Sulawesi Utara, ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Provinsi, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah dalam upaya melayani masyarakat demi terwujudnya program ODSK dibidang kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Provinsi Sulut Dr Debbie Kalalo, melalui Kepala Bidang Upaya Pelayanan Kesehatan Dr Lydia Tulus, didampingi Kasie Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Tradisional Dr Billy Mamanua mengakui kekosongan tenaga Dokter di beberapa Puskesmas yang ada di daerah ini, karena ada sebagian tenaga kesehatan masih sekolah mengambil jurusan spesialis.
"Jadi, Kab/Kota perlu mengganti dan masih ada yang mengurus PTT, makanya ada kekosongan Dokter di lapangan tapi langsung diantispasi oleh Kab/Kota. Seperti yang ada di daerah Bolmong yang lowong saat ini Dinkes Sulut telah menyurat kesana untuk segera melengkapi atau mengisi kekosongan yang ada," kata dr Lydia Tulus kepada elnusanews.com, Jumat (8/9/2017) siang tadi di ruang kerjanya.
Ia mengakui mencari tenaga Dokter saat ini susah-susah gampang, sebab apapun mau dikatakan bahwa Dokter itu seperti kenyataan di lapangan hanya menumpuk di Kota.
"Inikan jelas coba kalian (Wartawan-red) lihat di Kota. Jadi, memang harus ada insentif-insentif khusus untuk bisa menarik Dokter yang ada di Kota untuk bisa masuk ke daerah, apakah bonus menjadi PNS ataupun reward setelah dia pengabdi di Kab/Kota atau bisa disekolahkan menjadi Dokter Spesialis," ujarnya.
Ia menambahkan peran pemerintah Provinsi melakukan peningkatan kapasitas terhadap tenaga kesehatan, apakah itu Dokter atau para tenaga medis melalui berbagai kompetensi.
"Jadi, pelatihan-pelatihan teknis untuk Dokter dan para medis, baik yang bertugas di Puskesmas maupun rumah-rumah sakit daerah. Nah, sekarang kalau memang Puskesmas itu mengalami kekosongan Dokter, tugas dari Dinkes Kab/Kota itu untuk mengatur jadwal pelayanan kesehatan di Puskesmas yang mengalami kekurangan itu dengan mengambil Dokter yang ada di Puskesmas terdekat dan tinggal mengatur jam kerjanya itu agar supaya masyarakat menerima pelayanan maksimal. Karena kita sekarang berada dipercepatan akreditasi. Untuk tahun 2019 seluruh Puskemas di Sulut bahkan di Indonesia harus sudah terkareditasi," tambahnya.
Ia menyebutkan Puskesmas yang sudah terakreditasi sejak tahun lalu berjumlah 20 Puskesmas dan tahun ini sementara berproses berjumlah 50 Puskesmas dari 190 Puskesmas yang tersebar di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).
"Dari 190 Puskemas di daerah ini kita berupaya agar pada 2019 sudah terakreditasi semuanya. Dan tugas itu bukan hanya di Pemprov tapi ada di Kab/Kota. Karena Kab/Kota itu merupakan penanggungjawab wilayah, jadi mereka harus bertanggungjawab pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja berlangsung maksimal dan seluruh masyarakat terlayani itukan sudah menjadi perintah Pak Presiden Jokowi, kebijakan dibidang kesehatan, dimana setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama atau Puskesmas harus ada Dokter, begitu pula dengan rumah sakit umum daerah harus ada Dokter spesialis sesuai dengan kriteria rumah sakit," pungkas Dokter yang murah senyum ini.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment