"Dari segi teknis penyelenggaraan, kinerja KPU di Bitung tidak maksimal dan amburadul. Padahal, tugas utama KPU dari waktu ke waktu adalah menyelenggarakan pemilu, tetapi masih banyak TPS kekurangan logistik, baik surat suara maupun perlengkapan lain,"tutur sejumlah warga.
Menurut mereka, data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dikeluarkan itu tidak jelas masih banyak yang bermasalah, pasalnya masih banyak pemilih DPT namun tidak memiliki undangan C6.
"Artinya DPT yang riil mendapatkan C6 namun kenyataanya tidak mendapat undangan bahkan jumlahnya tidak jelas. Sehingga kualitas kinerja KPU kota Bitung belum maksimal dan patut dipertanyakan,"tamba warga.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bitung Deslie Sumampouw menjelaskan bahwa kekurangan logistik di TPS bisa digeser ke TPS terdekat jika surat suara kurang.
"Dan logistik cadangan sudah disiapkan oleh KPU Bitung,"tulis dia melalui pesan WA belum lama ini.
Lanjut ia, nah untuk undangan C6 sudah disalurkan kemasyarakat penerima undangan.
"Sudah diantar, kebutulan diantar ke rumah undangan tersebut yang bersangkutan (pemilih DPT) tidak ada di rumah. Dan undangan bukan syarat utama untuk mencoblos,"jelas Sumampouw.
Lanjut Deslie menjelaskan, untuk masalah mencoblos mengunakan e-KTP yang tidak bisa memilih itu keliru. Hal tersebut diperbolehkan dihari penceblosan asalkan yang bersangkutan melakukan pemilihan di TPS terdekat melalui daftar pemilih khusus.
"Diperbolehkan memilih dan seharusnya masyarakat Bitung proaktif dalam pelaksanaan pemilu,"tandasnya. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment