BITUNG, Elnusanews - Kedua kelompok masyarakat adat dan keagamaan yang terlibat bertrok mendeklarasikan perjanjian damai, di River Side, Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari kota Bitung, Selasa (28/11/2023).
Kegiatan deklarasi damai tersebut, merupakan upaya kerja kolaborasi jajaran Polda Sulut bersama TNI serta Pemerintah Kota Bitung dan seluruh elemen masyarakat, pasca bentrok dua kelompok massa pada Sabtu 25 November 2023, lalu di wilayah pusat Kota Bitung, Kecamatan Maesa.
Dan dikesempatan ini, kedua kelompok yang bentrok bersepakat melakukan deklarasi damai, berikut empat poin deklarasi
- Sepakat untuk mengakhiri setiap konflik yang terjadi secara damai.
- Mendukung penegakkan hukum terhadap pelaku yang terlibat secara transparan dan berkeadilan.
- Menolak segala bentuk provokasi pengerakan masa dari luar Kota Bitung, maupun pemberitaan melalui media sosial yang sifatnya Hoax yang berkaitan dengan permasalahan di Kota Bitung.
- Bersama menjaga keamanan ketentraman dan ketertiban masyarakat Kota Bitung.
Sementara itu, Kapolda Sulut Irjen. Pol. Setyo Budiyono mengapresiasi kegiatan deklarasi damai dan bersyukur sudara-sudara berkenan hadir dikegiatan tersebut.
"Nah, hal ini merupakan kehormatan untuk saya selaku Kapolda Sulut,"katanya.
Menurutnya, dengan pembacaan deklarasi ini dilaksanakan dengan baik, agar situasi Sulut khususnya Kota Bitung menjadi Kondusif aman dan damai.
"Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih dan mengajak masyarakat kedepannya mengisi hal-hal yang baik dan positif, sehingga anak-anak bisa bersekolah dengan tenang keluarga kita bisa bekerja dengan tenang di Kota Bitung,”harapnya.
Turut hadir, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol. Drs. Setyo Budiyanto SH. MH beserta Jajaran Polda Sulut; Danrem 131/Satiago, Brigjend TNI Wahyono S.Sos MIP.; Danlantamal VIII/Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka, S.A.P., CHRMP; Unsur Forkopimda Kota Bitung; Ketua Ketua Ormas; Tokoh Agama, Masyarakat dan Pemuda
0 komentar:
Post a Comment