DR Djouhari Kansil M.Pd menghadiri Rapat Koordinasi Kesiapan Rencana Pembangunan Tol Laut yang Badan Intelejen Negara (BIN) di Gedung Serba Guna BIN RI, Kamis (5/3) di jakarta |
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh
Deputi IV Kepala BIN. Pada Rakor ini ada 5 Narasumber yang masing-masing
memberikan paparannya, yaitu Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ditjen
Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Wakil Gubernur
Sulawesi Utara DR Djouhari Kansil M.Pd, Gubernur Sumatra Utara H. Gatot Pujo Nugroho ST MSi, dan
Pakar Kelautan Sulawesi Utara Prof DR Charles Kepel.
Dalam pemaparannya, Wagub Djouhari Kansil menyampaikan materi tentang Kesiapan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Utara untuk Mendukung Pembangunan Hub Internasional Pelabuhan
Bitung-Sulawesi Utara dan Permasalahannya.
Sulut memiliki Geoposisi yang sangat strategis, terletak di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan III, yang adalah Critical Entry Point, dan sebagai salah satu Provinsi Kepulauan di Indonesia, jelas Kansil sembari menyebutkan, Geografis Bitung meningkatkan daya saing Ekonomi, mendorong pasar ekspor ke Negara Asia Pasifik, dengan menjadikan Bitung sebagai New Gateway of Indonesia in Asia Pacific.
Selain itu Wagub
juga mengatakan ada 6 faktor utama kesiapan Pemprov Sulut untuk mendukung
pembangunan Hub Internasional Pelabuhan Bitung. Faktor pertama yaitu Kebijakan Daerah
yang merujuk pada RPJPD Sulut Tahun 2003-2025 (Perda Nomor 3 Tahun 2011) dengan
Visi Sulawesi Utara yang Berbudaya, Berdaya Saing, Aman dan Sejahtera sebagai
Pintu Gerbang di Kawasan Asia Pasifik. RPJPD ini dijabarkan dalam RPJMD
2010-2015 (Perda Nomor 4 Tahun 2011). Selanjutnya dalam RTRW Provinsi Sulut
2014-2034.
Faktor Kedua
yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang adalah usulan atau inisiatif
dari Pemprov untuk mendukung Pelabuhan Bitung sebagai Hub Internasional.
Yang ketiga Infrastruktur
Wilayah yang mencakup pembangunan Tol Manado-Bitung, pembangunan Jalan Manado
Outer Ring Road II, perpanjangan runway Bandara Internasional Sam Ratulangi
dari 2.650m menjadi 3.000m, pembangunan Bandara Miangas, Bandara Pihise Sitaro,
dan Bandara Lolak Bolmong, juga rencana pembangunan infrastruktur jaringan
perkeretaapian serta menyiapkan Infrastruktur mendukung IHP Bitung yaitu
Bendungan multifungsi Kuwil.
Faktor keempat
yaitu Potensi Sumber Daya Alam (SDA), dimana Sulut memiliki SDA yang sangat
kaya dan beragam yaitu Pertanian, Perikanan dan, pariwisata serta mineral.
Faktor
kelima adalah Kawasan Strategis Nasional (KSN) yang ada di Sulawesi Utara
berdasarkan RTWN terdapat 3 KSN yaitu KAPET Manadi Bitung, DAS Tondano, dan Kawasan
Perbatasan Antar Negara. KSN ini dikembangkan untuk mendukung kepentingan
Ekonomi, konservasi, pariwisata dan ketahanan Negara. Faktor yang
keenam yaitu Kawasan Strategis Cepat Tumbuh, mencakup pengembangan Kawasan
Agropolitan dan Kawasan Minapolitan. Wagub
mengatakan perlu adanya komitmen yang kuat dari pemerintah dan semua
stakeholder terkait mewujudkan kegiatan pembangunan ini. Pada Akhir paparannya,
Kansil menegaskan Pemerintah Provinsi Sulut akan terus mendukung Pelabuhan
Bitung sebagai Hub Internasional khususnya di Bagian Timur Indonesia, tandas kansil.
0 komentar:
Post a Comment