![]() |
Kapal Search and Rescue (SAR) bernama BIMA SENA 228 |
SULUT,Elnusanews - Kamis (26/3) Wagub Sulut Dr Djouhari Kansil MPd menghadiri peresmian Kapal Search and
Rescue (SAR) bernama BIMA SENA 228, bantuan tersebut nantinya akan dioperasikan oleh kantor basarnas manado. Pada kesempatan itu pula dilaksanakan penandatanganan MOU antara pihak basarnas dengan pemerintah provinsi sulut bertempat di kawasan dermaga mega mas.
Wakil Gubernur DR Djouhari Kansil MPd |
Pemerintah provinsi melalui wakil Gubernur Djouhari Kansil, memberikan apresiasi yang tinggi, karena bagi kami
momentum ini menandakan pula akan tingginya perhatian dan kepedulian Basarnas terhadap
eksistensi Provinsi Sulut di bidang SAR,ungkapnya.
''Pemprov Sulut senantiasa mendukung secara penuh kegiatan yang dilakukan Basarnas khususnya Kantor Basarnas Kelas A Manado
karena disadari SAR tidak hanya berhubungan dengan pencarian dan
pertolongan semata namun didalamnya terdapat juga proses pembinaan, koordinasi
dan pengendalian, yang berhubungan erat dengan sikap dan tindakan preventif
atau kesiapan dalam menghadapi bencana maupun musibah,'' tandas Kansil.
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Ir H. Yudi Widiana Adya, MSi
mengatakan, hadirnya kapal SAR ini sangat menguntungkan bagi Sulut. Karena hanya
5 daerah yang kami setujui untuk mendapatkannya di tahun anggaran ini, antara
lain Medan, Bali dan Sulut,ungkapnya.
Perhatian DPR-RI atas keselamatan anak bangsa serta para tamu
luar negeri menjadi konsern kami. Keberadaan Basarnas sangat penting dalam
mencari dan member pertolongan. Hadir UU Basarnas No. 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan
pertolongan tujuannya untuk mempercepat eksekusi, koordinasi dengan melihat
pengalaman kecelakaan pesawat, sering terjadi keterlambatan. Namun dengan
hadirnya UU ini Basarnas menjadi Komandan dalam mengeksekusi setiap terjadinya
bencana atau musibah, jelas Widiana yang ikut didamping anggota komisi V DPR-RI
Jasty Suprejo dan Rendy Lamajido.
Sementara itu, Sekretaris Utama (Sektama) Basarnas Drs Max Ruland Boseke MM MSc menyebutkan, dengan diresmikan Kapal ini, diharapkan
musibah yang berada di Sulut bisa tercover,imbuhnya.
''Mengingat frekuensi kecelakaan di
perairan Sulut masih sangat tinggi akibat banyaknya nelayan tradisional yang
nekat melaut meski peralatannya tidak memadai, serta ulah kapal penumpang antar pulau yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas,''tegasnya.
Sembari Boseke, menambahkan
kapal ini mampu bertahan dari hantaman gelombang yang tinggi mencapai 3 meter. Dan juga
memiliki system navigasi yang canggih, disamping untuk navigasi dapat
digunakan untuk mensearching objek-objek di permukaan. Selain itu juga terdapat
radar cuaca, matc system digital, radio komunikasi, ruang perawatan medis, alat
selam, sonar dan eco sounder, tandas Boseke . (roker)
0 komentar:
Post a Comment