Maksi Lucas: 3 Anggota Satuan Pol PP Korban Unjuk Rasa
SULUT,ELNUSANEWS - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Utara Maksi Lucas menyatakan terkait dengan unjuk rasa yang digelar oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Manado.
Menurutnya, pihak kami sudah menjalankan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) dilapangan.
"Kejadian yang kemarin selasa (20/10) ( Demo PMII-red) memang diluar dugaan kami, bisa terjadi kontak fisik antara anggota satpol pp lingkup pemprov sulut dengan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Manado,"ungkap Lucas
Kata Lucas, dari pihak kami juga (satpol pp-red) menjadi korban pemukulan dari para mahasiswa.
"Anggota saya tiga orang mengalami pemukulan hingga lebam dan pelipis mata memar, bibir mengalami pecah akibat bentrokan yang terjadi,"terang mantan Kesbangpol saat bertatap muka dengan awak media, Rabu (21/10) tadi pagi.
Dijelaskan Lucas pula pihak kami telah berupaya dengan mengajak dialog dengan PMII sejak kejadian itu, pihak PMII memahami peran tugas Satpol PP membantu Gubernur dalam memelihara ketentraman & ketertiban umum, penegakkan peraturan daerah serta keputusan kepala daerah.
"Saya diminta asisten satu untuk menerima pendemo untuk berdialog dan langsung mengambil perintah serta meminta 2 orang perwakilan PMII dan menanyakan apa yang menjadi aspirasi kalian. Setelah menerima aspirasi dari pendemo Kasat Satpol PP akan kami tindak lanjuti dan akan di laporkan ke Pak Gubernur,"ungkapnya.
Akhirnya, Pendemo merasa puas dan langsung membubarkan diri. Prinsipnya Kasat Pol PP menerima aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh PMII walaupun tidak memiliki ijin / STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan) dari kepolisian.
(ROKER)
Menurutnya, pihak kami sudah menjalankan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (TUPOKSI) dilapangan.
"Kejadian yang kemarin selasa (20/10) ( Demo PMII-red) memang diluar dugaan kami, bisa terjadi kontak fisik antara anggota satpol pp lingkup pemprov sulut dengan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Manado,"ungkap Lucas
Kata Lucas, dari pihak kami juga (satpol pp-red) menjadi korban pemukulan dari para mahasiswa.
"Anggota saya tiga orang mengalami pemukulan hingga lebam dan pelipis mata memar, bibir mengalami pecah akibat bentrokan yang terjadi,"terang mantan Kesbangpol saat bertatap muka dengan awak media, Rabu (21/10) tadi pagi.
Dijelaskan Lucas pula pihak kami telah berupaya dengan mengajak dialog dengan PMII sejak kejadian itu, pihak PMII memahami peran tugas Satpol PP membantu Gubernur dalam memelihara ketentraman & ketertiban umum, penegakkan peraturan daerah serta keputusan kepala daerah.
"Saya diminta asisten satu untuk menerima pendemo untuk berdialog dan langsung mengambil perintah serta meminta 2 orang perwakilan PMII dan menanyakan apa yang menjadi aspirasi kalian. Setelah menerima aspirasi dari pendemo Kasat Satpol PP akan kami tindak lanjuti dan akan di laporkan ke Pak Gubernur,"ungkapnya.
Akhirnya, Pendemo merasa puas dan langsung membubarkan diri. Prinsipnya Kasat Pol PP menerima aksi unjuk rasa yang di lakukan oleh PMII walaupun tidak memiliki ijin / STTP (Surat Tanda Terima Pemberitahuan) dari kepolisian.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment