Minahasa Elnusanews - Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Minahasa,
harus gigit jari berdiri di luar pagar kantor Pemkab Minahasa, tidak
diizinkan masuk mengikuti upacara sumpah pemuda, lantaran terlambat,
Rabu (28/10). Upacara sumpah pemuda dipimpin Bupati Minahasa Jantje Sajow, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Ivan Sarundajang, Sekda Minahasa, seluruh kepala SKPD, Pegawai, Dishubinfokom Minahasa, Satpol PP, siswa, KNPI Minahasa, dan peserta lainnya. Namun saat pelaksanaan upacara, banyak peserta yang terlihat tidak serius, terbukti ada yang hanya ngobrol, ada yang duduk, bahkan ada yang memainkan telepon genggam. Dalam sambutan Kemenpora yang dibacakan oleh Bupati Minahasa menjelaskan, bahwa momen sumpah pemuda menjadi waktu untuk melakukan revolusi mental untuk kebagkitan pemuda menuju aksi satu untuk bumi.
Ia juga menuturkan, bahwa berkembangnya teknologi informasi memberikan dampak negatif dan positif. Positifnya, dapat memberika jaminan kecepatan informasi yang memungkinkam pemuda meningkatkan kapasitas pengetahuan dan kemampuan, dan negatifnya, yaitu informasi yang destruktif dapat membawa generasi muda terpengaruh dengan hal negatif. "Peran media sosial sangat berpengaruh bagi kehidupan generasi muda, sebab mereka melakukan kominikasi denga dunia luar real time 24 jam, sebab itu pembangunan karakter yang kuat sangat dibutuhkan untuk membentuk pemuda yang kuat," jelas Bupati Minahasa. Ia berharap agar pemuda dapat berpikir secara jernih, dan dapat mengambil keputusan sendiri tanpa bergantung pada orang tua. "Bukan saatnya lagi orang tua mengekang anak, tapi jadilah pendamping yang baik," ujarnya. Ia mengharapkan, agar pemuda generasi saat ini mampu berdiri teguh, kuat, dan berintegritas, serta mampu menjawab tantangan era globalisasi saat ini. (Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment