BITUNG,Elnusanews - Tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Kota Bitung, Rudolf Wantah, mengatakan, tim yang turun lapangan untuk menyerap aspirasi masyarakat, harus memberikan tindak lanjut yang tepat dan berdampak langsung pada masyarakat sekitar.
“ Terkait mega proyek ini, pemerintah wajib mengutamakan keluhan masyarakat, ,” kata Wantah. Ketika menghadiri dialog
dalam rangka menyusun dokumen Analisis Menganai Dampak Lingkungan (AMDAL) dilahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pusat study lingkungan hidup Universitas Sam Ratulangi saat menggelar konsultasi publik. di Aula Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari, Selasa (20/10).
Menurutnya, rencana reklamasi pantai sangat berdampak pada warga nelayan, karena itu, baik pemerintah maupun konsultan serta kontraktor, memperhatikan nasib nelayan.
“ Warga nelayan yang akan merasakan nanti dampaknya seperti apa, jangan hanya mengejar fee proyek, keluhan masyarakat diabaikan ," tegas Wantah.
Sementara menangapi hal tersebut, salah satu anggota tim pusat study lingkungan Unsrat, Ir Wilson Wangke mengatakan, pertemuan yang digelar saat ini, untuk memaparkan dampak lingkungan dan penanggulangannya serta besaran lahan yang akan digunakan untuk lokasi Kawasan Ekonimi Khusus (KEK).
" Pertemuan yang melibatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat ini, merupakan bagian dari penyusunan dokumen Amdal, karena sebelum menyusun kerangka acuan, wajib melaksanakan pertemuan dengan masyarakat ,” kunci Wangke. (Rego)
“ Terkait mega proyek ini, pemerintah wajib mengutamakan keluhan masyarakat, ,” kata Wantah. Ketika menghadiri dialog
dalam rangka menyusun dokumen Analisis Menganai Dampak Lingkungan (AMDAL) dilahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), pusat study lingkungan hidup Universitas Sam Ratulangi saat menggelar konsultasi publik. di Aula Kelurahan Manembo-nembo Kecamatan Matuari, Selasa (20/10).
Menurutnya, rencana reklamasi pantai sangat berdampak pada warga nelayan, karena itu, baik pemerintah maupun konsultan serta kontraktor, memperhatikan nasib nelayan.
“ Warga nelayan yang akan merasakan nanti dampaknya seperti apa, jangan hanya mengejar fee proyek, keluhan masyarakat diabaikan ," tegas Wantah.
Sementara menangapi hal tersebut, salah satu anggota tim pusat study lingkungan Unsrat, Ir Wilson Wangke mengatakan, pertemuan yang digelar saat ini, untuk memaparkan dampak lingkungan dan penanggulangannya serta besaran lahan yang akan digunakan untuk lokasi Kawasan Ekonimi Khusus (KEK).
" Pertemuan yang melibatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat ini, merupakan bagian dari penyusunan dokumen Amdal, karena sebelum menyusun kerangka acuan, wajib melaksanakan pertemuan dengan masyarakat ,” kunci Wangke. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment