MANADO - Disaat sejumlah kalangan menilai penunjukan Pelaksana Tugas
(Plt) Rektor Unima yang diambil dari Inspektorat Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) kurang tepat, Akademisi Prof ABG Rattu DEA,
justru tidak demikian. Menurut dia, dengan mengambil 'orang luar' untuk
menjadi top eksekutif di UNIMA (Plt, red), itu artinya pemerintah telah
mengambil jalan tengah.
"Karena kalau mengambil orang dalam, maka potensi keberpihakan sangat besar," kata Rattu, kemarin. Oleh karena itu, pria yang kini dipercayakan sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UKIT itu mengaku mendukung penuh kebijakan tersebut.
"UNIMA sedang bermasalah, sehingga penunjukan Plt itu harus, sebagaimana yang yang terjadi di UNSRAT lalu, yakni diambil juga dari luar," sebutnya. Disinggung soal figur dari dalam yang nama pembantu rektor satu mencuat, ia mengatakan, itu tidak bisa, karena yang bersangkutan juga bermasalah.
"Oleh sebab itu, diambilnya orang luar dari Kemendikbud, itu merupakan langkah yang tepat," tandas eks Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNIMA itu. (Redaksi Elnusanews)
"Karena kalau mengambil orang dalam, maka potensi keberpihakan sangat besar," kata Rattu, kemarin. Oleh karena itu, pria yang kini dipercayakan sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UKIT itu mengaku mendukung penuh kebijakan tersebut.
"UNIMA sedang bermasalah, sehingga penunjukan Plt itu harus, sebagaimana yang yang terjadi di UNSRAT lalu, yakni diambil juga dari luar," sebutnya. Disinggung soal figur dari dalam yang nama pembantu rektor satu mencuat, ia mengatakan, itu tidak bisa, karena yang bersangkutan juga bermasalah.
"Oleh sebab itu, diambilnya orang luar dari Kemendikbud, itu merupakan langkah yang tepat," tandas eks Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNIMA itu. (Redaksi Elnusanews)
0 komentar:
Post a Comment