DEPROV, Elnusanews - Kunjungan Masa Reses II di tahun 2016 oleh anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jenny Marho Mumek, ke Daerah Pemilihannya (Dapil) yakni, Minahasa dan Kota Tomohon, dimanfaatkan sebaik baiknya oleh anggota DPRD Sulut ini.
Setelah melakukan reses II di titik pertama yakni di Desa Raringis Selatan, Kecamatan Langowan Barat Kabupaten Minahasa, kini anggota DPRD Sulut yang di usung oleh partai PDIP ini melakukan Reses II di titik ke dua yakni di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa. Senin (22/8/16) sore
Dalam kegiatan reses II tersebut, salah satu warga masyarakat yakni Steven Sumilat, mengeluhkan aktivitas PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang akhir-akhir ini sudah mulai terasa dampak dari aktivitas proyek tersebut.
" Kalau melihat dampaknya dari pengeboran geothermal ini sebenarnya sudah mulai terasa di desa Tonsewer, karena air yang biasanya banyak kini sudah mulai mengalami kekurangan belakangan ini air sudah tinggal sedikit . Dan tidak menutup kemungkinan dampak yang muncul di desa ini akan timbul di seluruh desa Tompaso Raya," keluh Sumilat.
Selain itu, Sumilat juga mengeluhkan masalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipekerjakan di perusahaan tersebut. Menurut Sumilat para pekerja yang dipekerjakan di proyek tersebut berasal dari luar Sulut, bahkan ada yang dari provinsi Aceh.
" Saya melihat SDM yang ada di desa kami sangat tidak diperdulikan. Karena jika dilihat sendiri orang-orang yang diperkerjakan di pabrik tersebut merupakan orang-orang dari luar sulut yang mempunyai skil, sedangkan dari orang asli yang dipakai di proyek tersebut mungkin hanya sebagai tukang bersih-bersih yang hanya di kontrak beberapa bulan saja," ujarnya.
Dia pun berharap kepada anggota dewan agar dapat memperhatikan dan memfasilitasi orang-orang yang punya SDM baik atau mumpuni yang berasal dari desa Tonsewer agar bisa dipekerjakan di proyek tersebut.
" Jadi harapan saya tolong difasilitasi orang-orang yang punya SDM baik atau mumpuni yang ada di desa ini untuk masuk kesana," harapnya.
Menanggapi keluhan dari masyarakat tersebut, Jenny M Mumek yang di dampingi oleh Camat Tompaso, Hukum Tua Desa Tonsewer , serta Staf dari Sekertariat Dewan Jack Tooy, mengatakan untuk permasalahan eksplorasi gas bumi geothermal domainnya ada di komisi III DPRD Sulut, Ia pun berjanji akan mengupayakan agar bisa CSR.
" Saya kira kalau untuk masalah pertambangan domainnya ada di komisi III, dan itu bisa diupayakan untuk CSR. Jadi nantinya ada bantuan-bantuan sosial kemasyarakat yang diberkian seperti pembuatan sumur, pengadaan air bersih dan juga ada banyak hal yang mengandung sosial kemasryarakatn yang bisa kita minta kepada proyek geotermal untuk diadakan di desa ini," jelas Mumek.
Mumek juga menjelaskan bahwa permasalahan eksplorasi gas geotehrmal ini bukan hanya dirasakan oleh masyarakat yang ada di desa Tonsewer, bahkan permsalahan yang sama juga timbul di desa Kasuratan yang notabennya merupakan desa dimana dirinya tinggal saat ini.
" Perlu diketahui bahwa saya merupakan asli dari Kasuratan. Dan di Kasuratan tersebut ada proyek geoterhmal dan kami sangat merasakan sendiri dampak dari proyek-proyek ini. Kami juga disana mengalami kesulitan air bersih karena faktor yang sama yang ada di desa Tonsewer ini. Otomatis dengan membor sumur gas harus memerlukan air dari dalam tanah jadi akan tersedot," ungkapnya.
Ia (Red Mumek) pun mengajak para warga yang ada di Desa Tonsewer agar dapat bersama-sama dan bersatu untuk memperjuakan hak-hak dari masyarakat yang menyangkut kesejahteraan dari masyarakat.
" Mereka mengambil hasil bumi dari dalam tanah kita, tentunya ada kompensasi yang mereka juga harus perhatikan lingkungan yang ada di sekitar proyek," pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment