DEPROV,Elnusanews – Meski anggaran yang dikucurkan kepada Dinas
Pekerjaan Umum (PU) menurun hampir 60 persen dari anggaran sekitar 600an
sekarang tinggal 250an, namun dalam Rapat Paripurna dalam rangka Pemandangan fraksi mencatat,
perencanaan pembangunan infrastruktur jalan harus fokus terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang sementara berjalan, supaya ketika kedepan ini
secara kontinue akan menyelesaikan problem infrastruktur kita.
![]() |
Foto : Hi Amir Liputo SH MH |
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulut Hi Amir Liputo SH MH,
pada saat pembahasan Ranperda Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(RAPBD) Tahun Anggaran 2017, antara Komisi III DPRD Sulut dengan Mitra
Kerja SKPD Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulut, Rabu (16/11) siang.
Pasalnya, pelebaran jalan yang ada di perempatan Pandu melewati Wori
sampai ke Watuseki dari dulu pengerjaannya hanya sepotong-sepotong.
“Nah, disitu dari dulu pengerjaanya hanya sepotong-sepotong, dari ujung,
masuk pelebaran berhenti di tengah dan jalan lagi, sekian kilometer baru
pelebaran lagi. Yang kami pertanyakan itu sekarang digali tanah dan
proyek apa itu? Karena masyarakat mengeluh dan bahkan sudah ada
kendaraan yang jatuh,” paparnya.
Legislator yang dikenal getol memperjuangkan aspirasi rakyat ini juga
menyoroti agar supaya dengan anggaran terbatas bisa dijadikan program
bersama.
Dirinya pun berharap kedepannya, apapun jalan yang akan dibuat harus
dipersiapkan perencanaan drinase, karena percuma jika dengan anggaran
terbatas jika tidak dibuatkan drainase maka jalan tersebut akan rusak
kembali.
“Itu harus kita sepakati. Sebab, nonsense kita buat dengan anggaran
terbatas kemudian jalan itu rusak, dan akhirnya kita buang-buang
anggaran. Apalagi di wilayah-wilayah Kepulauan Sangihe, dengan kontur
tanah seperti berbukit dan sebagainya kalau tidak ada drainase selesai
sudah,” ungkap Liputo.
Legislator yang usung oleh Partai PKS ini menandaskan agar supaya
kedepannya Dinas PU dapat merencanakan pengerjaan jalan sekaligus dengan
pengerjaan drainase.
“Kedepan kalau bisa, pak Kadis bisa merencanakan 20 kilometer jalan
provinsi yang dibuat, demikian juga dengan drainasenya. Itu berarti ada
40 kilometer drainase di sisi kiri dan kanan. Dan harus seperti itu,
sehingga anggarannya harus diplot seperti itu,” tandasnya.
Hal lain yang disampaikan Liputo adalah meskipun anggaran kecil, namun
dengan anggaran kecil tersebut bisa dioptimalkan.
“Anggaran yang ada kita optimalkan, jangan lagi kita masih membuat jalan
dengan anggaran kecil dan hasilnya tidak ada yang lama rusak dan yang
baru juga ini akan rusak karena sisi perencanaan tidak tepat,”
pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment