MANADO,Elnusanews - Nasib tragis menimpa Kezia Sanggele, bocah berumur delapan tahun yang duduk di bangku Kelas III SDN 72 Mahawu, Kecamatan Tuminting, ditemukan sudah tak bernyawa di sungai Simponi, Kelurahan Tuminting. Jumat (16/12).
Menurut penuturan Cicilia Sanggele yang tak lain merupakan sepupu dari korban, kronologisnya pada saat kejadian pukul 07;00 Wita sedang bermain bersama dengan korban, dan saat sedang bermain korban terpeleset ke sungai.
"Waktu torang ja bermain di pinggir kuala, Kezia ja ambe-ambe botol di pinggir kuala, kong kita lia Kezia taplisi kong aer bawa, waktu itu aer pe kancang kong torang iko lari pi pa Kezia pe rumah bilang pa dia pe mama" ungkap Cicilia dengan dialek Manado.
Mendengar laporan dari Cicilia, sontak saja pasangan suami istri Bapak Alelo Sanggele dan Ibu Grace Nicolaas langsung menyampaikan pada Kepala lingkungan VI Kelurahan Tuminting. Dan pada saat itu juga tim dari Babinsa Koramil 1309-01/STB Tuminting serta Mitra Kodim dari Basarnas, Rapi, PMI, dan kecamatan langsung turun di lokasi untuk mencari korban.
"Pada saat kami menerima laporan bahwa ada anak hanyut di sungai, kami langsung turun di lokasi bersama tim untuk melakukan pencarian mulai pukul 07.30 wita dan ditemukan nanti pukul 11.30 wita oleh Serda Hubali," ucap Saiful Sekretaris Mitra Kodim 1309-01/STB.
Sementara itu, Camat Tuminting Sonny Takumansang yang turun langsung melihat di lokasi sekaligus melayat di rumah duka mengatakan, selaku pemerintah menyampaikan turut berduka cita bagi keluarga.
"Saya menghimbau agar masyarakat Kota Manado, khususnya wilayah Tuminting untuk waspada di lingkungan masing-masing berhubung saat ini cuaca tidak menentu dan apabila ada kejadian-kejadian harap langsung menghubungi pemerintah setempat," pungkasnya (MORIS)
0 komentar:
Post a Comment