SULUT,Elnusanews - Penantian panjang warga Sulawesi Utara (Sulut) untuk menikmati jalur Interchange Manado – Minut Bypass sepertinya terealisasi dengan cepat. Pasalnya proyek yang dimulai pada tahun 2015, dengan bandrol anggaran Rp 85.897.164.000 dari APBN, mulai dinikmati meskipun belum secara sah diresmikan.
Pantauan media ini, semua akses baik dari arah Minahasa Utara (Minut) menuju Manado ataupun sebaliknya telah dilalui kendaraan dari berbagai jenis. Begitupun untuk akses menuju Bandara Sam Ratulangi terlihat ramai lancar, tidak ada lagi kemacetan yang terjadi.
Beberapa warga ketika ditemui disela-sela menunggu kedatangan rombongan Presiden Jokowi Selasa (27/12-2016) yang akan melintasi jalan tersebut menuturkan, dengan dibukanya seluruh akses jalan tersebut lebih mempercepat waktu tempuh mereka khususnya saat ke kantor.
“ Sebelum jembatan ini dibangun, saya sering terlambat ke kantor, dikarenakan penumpukan kendaraan di daerah Paal Dua, namun dengan dibuatnya jembatan simpang susun ini, perjalanan ke kantor sudah tidak ada masalah lagi.” ucap Rendi Limpele salah satu karyawan swasta sambil tersenyum.
Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari kinerja Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XV Sulawesi Utara-Gorontalo yang layak untuk diberikan apresiasi.
Kepala Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah XV Sulut-Gorontalo Ir. Atyanto Busono, MT menuturkan, Interchange Manado Bypass merupakan simpang susun untuk mengatasi masalah persimpangan sebidang antara ruas jalan Manado by pass dan ruas Jalan Manado-Bitung.
"Manfaat dari pembangunan tersebut adalah mengatasi kemacetan dalam Kota Manado dengan mengalihkannya ke jalur lingkar luar,” ungkapnya.
Selain itu menurut dia, jalur tersebut juga merupakan jalur alternatif dari luar Kota Manado menuju Bandara Sam Ratulangi dan Pelabuhan Bitung dan mengatasi konflik persimpangan sebidang Maumbi-Manado Bypass I dan rekayasa lalu lintas pada Jalan Manado Bypass.
“ Mudah-mudahan dengan selesainya proyek-proyek tersebut, dapat memenuhi harapan masyarakat demi kemajuan pembangunan di Sulawesi Utara.” pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment