DEPROV,Elnusanews -- Legislator DPRD Sulut H. Ayub Ali Albugis, Rabu (15/9/21) kemarin, bertemu dengan Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda.
Kepada wartawan, Kamis (16/09/21) pagi, Politisi PAN ini mengatakan, pertemuan tersebut membahas banyak hal terkait dengan aspirasi dari masyarakat, khususnya masyarakat dari Pulau Naen, Pulau Gangga dan pulau sekitarnya.
"Kemarin saya bersilaturrahmi bertemu Bapak Bupati Minut Joune Ganda dalam rangka menyampaikan aspirasi dari masyarakat Pulau Naen, dan Pulau Gangga mengenai Fasilitas PLN yang hanya dinikmati masyarakat mulai jam 18.00-00.01 Wita Sedangkan kebutuhan masyarakat di pulau pulau sekitarnya sangat membutuhkan listrik, karena disitu ada Home Industri dan ada UKM yang bisa meningkatkan pendapatan hidup masyarakat. Maka beliau merespon akan diupayakan agar di tahun 2022 untuk diuslkan kepada Gubernur agar diusulkan dalam APBD tahun 2022 untuk pengadaan genset. Sehingga masyarakat dapat menikmati listrik lebih panjang dari jam yang sebelumnya," jelasnya.
Selain itu kata Ayub, fasilitas tower yang ada di pulau Naen sekarang tidak berfungsi lagi.
"Maka ini sangat disayangkan kepentingan masyarakat melalui HP tidak bisa dinikmati akibat tidak adanya jaringan seluler. Apalagi, anak sekolah sekarang sangat membutuhkan jaringan seluler dalam pembelajaran mereka. Sehingga ini sangat mempengaruhi mereka dan ini merupakan kemunduran dibidang pendidikan terutama di Pulau Naen dan sekitarnya. Beliau merespon langsung dengan menghubungi langsung pihak telkomsel. Mudah mudahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Pulau Naen, Gangga, Kinabahutan dapat secepatnya teratasi," bebernya.
Dalam pertemuan dengan orang no 1 di Minut tersebut, Ayub yang didampingi dengan Yayasan Mesjid Nusantara dalam rangka untuk membawa program yang luar biasa yaitu pihak yayasan mesjid nusantara rencana akan membuat film dokumenter yang mengkisahkan betapa eratnya solidaritas kerukunan antar umat beragama yang ada di Sulut, khususnya di Minut dibawah kepemimpinan Joune Ganda.
"Dengan adanya peristiwa di Perum Agape itu menjadikan salah satu contoh, bagaimana penanganannya begitu cepat katena ditangani oleh hati yang tulus, pendekatan yang baik, sehingga awalnya terjadi miskomunikasi yang kemudian cair secepatnya. Sehingga peristiwa ini bisa dijadikan percontohan dinegara kita NKRI ini betapa indahnya kebersamaan itu terjalin di Sulut," ungkap politisi yang digadang gadang akan maju DPR RI ini.
Lanjut Ayub, hal lain yang disampaikan juga kepada Bupati kecintaan dari masyarakat Minut ini adalah terkait dengan retribusi dibeberapa pasar di kabupaten Minut.
"PUD Klabat (PD Pasar) yg mengatur semua pasar yang ada di Kabuoaten Minut, beberapa bulan lalu sempat di wajibkan bayar retribusi sewa kios, yang sebelumnya tidak ada tertera di perda no 1/2018. Oleh karena tidak ada aturan demikian maka pedagang keberatan untuk membayarnya dan dikembalikan seperti semula, dan pedagang mengucapkan berterima kasih banyak," kata Ayub.
Terkait hal ini, Bupati Minut Joune Ganda pemimpin yang dinilai visioner dan memiliki etos kerja yang tinggi ini merespon positif atas aspirasi yang disampaikan oleh personil Komisi III DPRD Sulut tersebut. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment