Sub Etnik Bantik di Percayakan Gelar Kegiatan Adatnya
Minahasa Elnusanews.com - Pusat kebudayaan Sulawesi Utara
Pa Dior Instiut seni budaya, menggelar pagelaran budaya Festival Pinawetengan.
Dimana kegiatan yang berlangsung tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun, dan
masing-masing sub etnik Sulawesi Utara, mendapatkan kesempatan dalam menggelar
adatnya, kali ini Sub Etnik Bantik dipercayakan untuk menggelar upacara adatnya
dengan berbagai kegiatan. Hal ini diungkap Benny Mamoto ketua yayasan Institut
seni budaya yang juga pendiri Wale pa Dior ini kepada sejumlah wartawan, selasa
(7/7).
Menurut Mamoto pagelaran festival yang dilaksanakan di Pusat kebudayaan sulut ini sebenarnya bukan hanya saat ini, melainkan sudah sejak tahun 2007 silam rutin dilaksanakan. Dimana dalam setiap sub etnik yang ada di Sulut diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan adat budayanya."Di tahun 2015 kali ini, kami memberikan kesempatan kepada sub etnik Bantik, untuk menggelar kegiatan adat. Ini dimaksud agar kekayaan budaya mereka bisa dipromosikan melalui pagelaran festifal budaya ini baik itu tarian, musik, kuliner, permainan rakyat maupun upacara adat mereka. Karena budaya yang ada di Sulut tidak ada di daerah lain, sehingga pemuda-pemuda sub etnik Bantik ini kami bisa fasilitasi guna bersama-sama kita pertahankan dan kembangkan budaya mereka agar dikenal dikalangan masyarakat luas,"tutur Mamoto.
Lanjutnya, menghadapi era perkembangan teknologi informasi budaya sekarang ini budaya barat hampir menguasai semua, namun jangan salah, ada juga turis asing yang datang ke daerah kita selain menikmati alam, juga mencari tahu budaya dan mau melihat secara langsung budaya kita lebih dekat."Inilah yang menjadi persoalan, apakah kita sudah siap atau belum. Mengingat dengan banyaknya turis yang datang, kita harus siap
untuk bisa memasarkan budaya serta adat istiadat,"terang mantan Jendral bintang dua ini, sembari menambahkan pagelaran festifal dilakukan secara bergiliran etnis se Sulut.(Jeffry)
Menurut Mamoto pagelaran festival yang dilaksanakan di Pusat kebudayaan sulut ini sebenarnya bukan hanya saat ini, melainkan sudah sejak tahun 2007 silam rutin dilaksanakan. Dimana dalam setiap sub etnik yang ada di Sulut diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan adat budayanya."Di tahun 2015 kali ini, kami memberikan kesempatan kepada sub etnik Bantik, untuk menggelar kegiatan adat. Ini dimaksud agar kekayaan budaya mereka bisa dipromosikan melalui pagelaran festifal budaya ini baik itu tarian, musik, kuliner, permainan rakyat maupun upacara adat mereka. Karena budaya yang ada di Sulut tidak ada di daerah lain, sehingga pemuda-pemuda sub etnik Bantik ini kami bisa fasilitasi guna bersama-sama kita pertahankan dan kembangkan budaya mereka agar dikenal dikalangan masyarakat luas,"tutur Mamoto.
Lanjutnya, menghadapi era perkembangan teknologi informasi budaya sekarang ini budaya barat hampir menguasai semua, namun jangan salah, ada juga turis asing yang datang ke daerah kita selain menikmati alam, juga mencari tahu budaya dan mau melihat secara langsung budaya kita lebih dekat."Inilah yang menjadi persoalan, apakah kita sudah siap atau belum. Mengingat dengan banyaknya turis yang datang, kita harus siap
untuk bisa memasarkan budaya serta adat istiadat,"terang mantan Jendral bintang dua ini, sembari menambahkan pagelaran festifal dilakukan secara bergiliran etnis se Sulut.(Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment