Sementara itu, saat Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Sofyan Djalil,
pada laporan penutupan MusrembangNas 2016, dihadapan Presiden dan Wakil
Presiden RI, Para Menteri Kabinet Indonesia Hebat serta turut dihadiri
seluruh Gubernur dan Sekprov dan Kepala Bappeda se Indonesia, mengutip
arahan Presiden Jokowi terkait penyusunan RKP 2017 yang bertemakan
"Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk meningkatkan
kesempatan kerja serta mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan antar
Wilayah" secara rinci diantaranya menjabarkan bahwa setiap Menteri dan
Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran disetiap K/L serta kebijakan
anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasar pada Money Follow Fungtion, tetapi Money Follow Program.
Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan penutupan
MusrembangNas 2016 secara tegas agar setiap Kementerian/Lembaga
menghindari duplikasi program semisal pada dana Infrastruktur oleh
Presiden Jokowi, menyinggung dana dan anggaran di setiap Pemerintah
Daerah (Pemda), baik Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang mengendap di Bank
Pembangunan Daerah(BPD) dengan kisaran sekitar
220 Triliun awal tahun 2016 untuk segera dibelanjakan dan direalisasikan melalui APBD dengan memperbesar belanja Modal serta efesiensi anggaran. "Saya peringatkan kepada para Gubernur bahkan Bupati Walikota Agar segera membelanjakannya utamanya pada invenstasi yang produktif bukan pada infrastruktur Gedung yang tidak proporsional, Perjalanan Dinas, Kunjungan Kerja, beli Mobil Dinas, Mebeler, Untuk itu kurangi dan hilangkan kebiasan tersebut, kaitan sisi perencanaan, Bukan bukan lagi Money Follow Fungtion, tetapi berorientasi pada Money Follow Program." Tandas Presiden Jokowi.
220 Triliun awal tahun 2016 untuk segera dibelanjakan dan direalisasikan melalui APBD dengan memperbesar belanja Modal serta efesiensi anggaran. "Saya peringatkan kepada para Gubernur bahkan Bupati Walikota Agar segera membelanjakannya utamanya pada invenstasi yang produktif bukan pada infrastruktur Gedung yang tidak proporsional, Perjalanan Dinas, Kunjungan Kerja, beli Mobil Dinas, Mebeler, Untuk itu kurangi dan hilangkan kebiasan tersebut, kaitan sisi perencanaan, Bukan bukan lagi Money Follow Fungtion, tetapi berorientasi pada Money Follow Program." Tandas Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Presiden Jokowi, memintakan agar Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota dapat membangun Brand Positioning Focus Daerah,
agar semakin dikenal dan memiliki karakteristik tersendiri sebagai
contoh : Kota Palembang-Sumsel, sbg Kota fokus Olahraga dan Iven
Keolahragaan. Super fokus konsentrasi semisal Provinsi Papua utk
bangun Stadion Sepak bola dengan Visi ke depan yg super fokus, akan
memenangkan kompetisi dunia Persepak Bolaan, juga membangun Pelabuhan
Perikanan yang fokus konsentrasi pada satu urusan, " bikin suatu kota yg
spesifik, misalnya Kota Ambon, Kota Bitung, Sebagai kota yang khusus pada
industri perikanan, bangun Cool Storage, tata kelola Managemen Perikanan
yg terpadu" tutup Jokowi, sebagai mana dikutip Juru Bicara Pemprov
Sulut, Roy Saroinsong SH, pad acara Penutupan MusrembangNas.
Gubernur
Sulut, Olly Dondokambey SE, disela-sela acara penutupan, berkesempatan
bertatap muka dengan sejumlah Menteri Kabinet RI diantaranya Mendagri
Tjahjo Kumolo, Mensekab RI Pramono Anum, Menteri PAN RB, Yuddy
Chrisnandi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti,
MenKumHam RI, Yasonna H Laoly, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong,
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso, dalam upaya menggelorakan program dan
mengsukseskan kebijakan OD-SK (Operasi Daerah-Tuntaskan Kemiskinan)
maupun agenda strategis Pemerintah Provinsi Bumi Nyiur Melambai-Sulut.
0 komentar:
Post a Comment