![]() |
Ferdinand Mangumbahang |
Hal tersebut terungkap saat Legislator Sulut, Ferdinand Mangumbahang melakukan reses di Kampung Tola, Kecamatan Tabukan Utara beberapa waktu lalu.
“Itu yang dipertanyakan masyarakat. Masalahnya tidak masuk diakal, bagaimana mungkin guru minim tapi gaji guru honorer juga di bawah rata-rata. Itu pun cuma diambil dari dana BOS (Bantuan Operasional Siswa),” ungkap Mangumbahang kepada wartawan
Politisi asal partai Gerindra ini juga mengungkapkan bahwa guru honorer setiap bulan hanya digaji maksimal Rp 300 ribu. Dana seperti itu sangat minim dibandingkan yang lain.
“Memang ini merupakan porsi dari pemerintah kabupaten dan kami hanya bisa menghimbau kalau boleh diperhatikan,” tukasnya.
Lebih lanjut Mangumbahang mengatakan kalau memang Sangihe kekurangan guru pemerintah harusnya berjuang melakukan penambahan.
“Kan di provinsi sudah tetapkan UMP (Upah Minimum Provinsi). Jadi bagi saya lebih baik tidak dihonorkan daripada dihonorkan kemudian sangat minim sekali,” pungkas Mangumbahang. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment