MINAHASA,Elnusanews - Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, melakukan peresmian pemancangan awal dimulainya pekerjaan River Improvement of Lower Reaches of Tondano River, atau proyek penyelamatan daerah aliran sungai (DAS) tondano, di jembatan Mahakam Manado, Rabu (10/8/2016).
Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol sirine sebagai tanda di mulainya pemancangan tiang pancang oleh Gunernur bersama Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Perumahan Rakyat (Pera) PU Mujiadi, Walikota Manado Vecky Lumentut dan Kepala Balai Sungai Sulawesi 1 Jidon Watania. Gubernur mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) tondano menjadi komponen penting dalam pembangunan suatu wilayah dan strategi pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang sangat di butuhkan oleh warga kota manado. Karena yang menjadi tujuan dibangunya proyek ini adalah untuk mengurangi resiko besaran banjir dan resiko kerentanan banjir di kota manado, jelas Gubernur.
Karena warga manado telah menjadi korban akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Januari Tahun 2014 lalu sekaligus ikut merusak sarana infrastuktur jalan dan jembatan serta rumah-rumah penduduk.
Beranjak dari situ kami punya komitmen kuat untuk penanganan masalah sosial bagi warga yang tinggal di bantaran sungai yang dianggap tidak sesuai dengan standard tempat tinggal, karena rawan mengalami banjir. Karena itu program penyelamatan DAS tondano ini dinilai sejalan dengan program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) yang sedang di gulirkan pemprov sulut di seluruh kabupaten/kota se-sulut, terang Dondokambey.
"Komitmen kami bersama Walikota Manado selama tiga tahun kedepan akan menata kembali setiap bantaran sungai yang ada di Kota Manado, sehingga bisa menjadi lebih baik dari saat ini," katanya sembari mengajak warga yang terkana proyek ini kiranya mau berkomunikasi baik dengan pemkot maupun pemprov. Karena pintu pemkot dan pemprov terbuka untuk warga, pungkasnya.
Dirjen SDA Mujiadi berharap, kegiatan ini kiranya boleh berjalan lancar sesuai rencana, karena di daerah lain sudah terlaksana dan yang terakhir di provinsi sulut. Pemerintah pusat nantinya akan membantu proyek ini hingga tuntas.
Ia juga menyebutkan, di Indonesia ada 22 daerah yang menjadi rawan bencana, salah satunya provinsi sulut, sembari melaporkan kepada Gubernur bahwa irigasi sangkup telah selesai di bangun dan siap diresmikan. Begitu pula dengan bendungan Kuwil dan Lolak tahun ini telah siap pembangunannya.
Sementara Kepala Balai Sungai Sulawesi 1 Jidon Watania mengungkapkan, proyek ini terbagi dalam dua segmen yaitu paket 6A dan 6B yang di biayai oleh JICA Loan No JP-551 dengan total panjang sungai tondano 7,2 Km dari jembatan Kairagi sampai jembatan Soekarno.
Untuk tahun ini akan dibangun 1,7 Km dengan rincian 800 m untuk segmen II paket 6 A dan 900 m segmen III paket 6 B dengan nilai kontrak Rp. 61.260.311.540 M. Sedangkan untuk segmen III paket 6B nilai kontraknya mencapai 75.661.219.429.
(ROKER)
Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol sirine sebagai tanda di mulainya pemancangan tiang pancang oleh Gunernur bersama Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Perumahan Rakyat (Pera) PU Mujiadi, Walikota Manado Vecky Lumentut dan Kepala Balai Sungai Sulawesi 1 Jidon Watania. Gubernur mengatakan, daerah aliran sungai (DAS) tondano menjadi komponen penting dalam pembangunan suatu wilayah dan strategi pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang sangat di butuhkan oleh warga kota manado. Karena yang menjadi tujuan dibangunya proyek ini adalah untuk mengurangi resiko besaran banjir dan resiko kerentanan banjir di kota manado, jelas Gubernur.
Karena warga manado telah menjadi korban akibat banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada Januari Tahun 2014 lalu sekaligus ikut merusak sarana infrastuktur jalan dan jembatan serta rumah-rumah penduduk.
Beranjak dari situ kami punya komitmen kuat untuk penanganan masalah sosial bagi warga yang tinggal di bantaran sungai yang dianggap tidak sesuai dengan standard tempat tinggal, karena rawan mengalami banjir. Karena itu program penyelamatan DAS tondano ini dinilai sejalan dengan program operasi daerah selesaikan kemiskinan (ODSK) yang sedang di gulirkan pemprov sulut di seluruh kabupaten/kota se-sulut, terang Dondokambey.
"Komitmen kami bersama Walikota Manado selama tiga tahun kedepan akan menata kembali setiap bantaran sungai yang ada di Kota Manado, sehingga bisa menjadi lebih baik dari saat ini," katanya sembari mengajak warga yang terkana proyek ini kiranya mau berkomunikasi baik dengan pemkot maupun pemprov. Karena pintu pemkot dan pemprov terbuka untuk warga, pungkasnya.
Dirjen SDA Mujiadi berharap, kegiatan ini kiranya boleh berjalan lancar sesuai rencana, karena di daerah lain sudah terlaksana dan yang terakhir di provinsi sulut. Pemerintah pusat nantinya akan membantu proyek ini hingga tuntas.
Ia juga menyebutkan, di Indonesia ada 22 daerah yang menjadi rawan bencana, salah satunya provinsi sulut, sembari melaporkan kepada Gubernur bahwa irigasi sangkup telah selesai di bangun dan siap diresmikan. Begitu pula dengan bendungan Kuwil dan Lolak tahun ini telah siap pembangunannya.
Sementara Kepala Balai Sungai Sulawesi 1 Jidon Watania mengungkapkan, proyek ini terbagi dalam dua segmen yaitu paket 6A dan 6B yang di biayai oleh JICA Loan No JP-551 dengan total panjang sungai tondano 7,2 Km dari jembatan Kairagi sampai jembatan Soekarno.
Untuk tahun ini akan dibangun 1,7 Km dengan rincian 800 m untuk segmen II paket 6 A dan 900 m segmen III paket 6 B dengan nilai kontrak Rp. 61.260.311.540 M. Sedangkan untuk segmen III paket 6B nilai kontraknya mencapai 75.661.219.429.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment