DEPROV,Elnusanews – Sejatinya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) merupakan hasil perjuangan yang gigih para pendiri Negara (Founding Father). Selanjutnya kita berkewajiban untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, sehingga meningkatkan kualitas pemahaman kita akan makna Proklamasi Kemerdekaan itu sendiri.
Memaknai hari Kemerdekaan RI yang ke-71, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ir Julius Jems Tuuk menuturkan bahwa makna 17 Agustus yang ia rasakan dan dilihat sehari-hari sekarang ini terjadi kesenjangan antara si kaya dengan si miskin, ini fakta yang ada masih banyak orang yang miskin di indonesia.
“ Menurut data yang ada sekira 13 persen jumlah penduduk indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan, itu data,” tukasnya.
Legislator asal dapil Bolaang Mongondow (Bolmong) ini juga mengungkapkan bahwa jika ditanya makna 17 agustus itu apa, maka kita kembali lagi ke makna BPUPKI, dimana pada waktu pidato 1 Juni founding father Presiden Soekarno berbicara bahwa kemerdekaan itu wajib diambil beliau mengibaratkan bahwa kita sedang membangun jembatan emas.
“Jembatan emas ini belumlah sampai , masih banyak orang miskin, masih banyak anak-anak terlantar, masih banyak orang-orang yang tidak bisa sekolah. Nah, itu dari tahun ke tahun, dari satu presiden ke presiden yang lain sampai dengan presiden jokowi jembatan itu tetap sudah dibangun supaya tidak ada lagi yang tidak sekolah,” jelasnya.
Legislator PDIP ini juga mengatakan bahwa korelasinya dengan kepemimpinan OD-SK dalam 6 bulan kepemimpinannya di Sulut adalah, OD-SK membuat suatu terobosan yang luar biasa yakni membangun ekonomi kerakyatan sesuai dengan visi misi yang mengacu pada Nawacita.
“ Pemerintah OD-SK berupaya agar supaya negara bisa hadir ditengah-tengah masyarakat sulut. Dari segi usaha kecil dan koperasi. Apa korelasinya, salah satunya dengan masuknya wisatawan asing ke sulut. Jika sektor pariwisata bergerak maka dampaknya ada pada akumulasi stimulus kepada pengrajin-pengrajin, restoran, dan pedagang pernak pernik, hotel,” jelas Tuuk, sembari menambahkan masuknya para wisatawan asing membuat perekonomian di sulut khususnya sektor pariwisata naik sekira awalnya 30 persen sekarang sudah sekitar 80-90 persen.
Tuuk menandaskan pemerintah OD-SK dalam 6 bulan ini menurut penilainnya sudah diatas espektasi.
“ Kepemimpinan OD-SK menurut penilaian saya sudah diatas espektasi, sekalipun banyak orang bicara bahwa ini tidaklah mungkin kenapa, karena standar mereka dibawah standar yang ada. Untuk menguklur sesuatukan ada standrnya. Standart ODSK adalah standar yang tinggi, makna 17 agustus adalah pemerintah DPRD harus terus membangun yang namanya jembatan emas,” tandasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment