Foto : ketua Komisi I DPRD Sulut, Ferdinand Mewengkang. |
DEPROV,Elnusanews – Ketua Komisi I DPRD Sulut
Ferdinand Mewengkang mengatakan, maksud dan tujuan para
anggota komisi I DPRD Sulut melakukan Studi Banding ke Provinsi Gorontalo
adalah ingin mengetahui bagaimana dan sejauh mana para legislator DPRD Provinsi
Gorontalo menyerap aspirasi dari para konstituennya.
“Pertama kita mau
mengetahui tentang bagaimana cara mereka menyerap aspirasi. Pada dasarnya sama, baik kita menerima langsung atau turun langsung ke lapangan” ungkap Mewengkang saat diwawancarai oleh awak media, Kamis
(27/10/16), diruang kerjanya.
Hanya saja,
dikatakan Mewengkang terkait dengan penanganan aspirasi agak berbeda dengan para
anggota DPRD Sulut.
“DPRD provinsi Gorontalo
ketika selesai masa reses atau menerima aspirasi, mereka mengadakan pertemuan
dengan Pemkab atau Pemkot untuk membicarakan menindaklanjuti hasil
reses dan aspirasi daripada masyarakat. Mereka menyebut suatu
pertemuan itu dengan Kopilolango (Istilah
Gorontalo),” jelasnya.
Istilah
Kopilolango menurut Politisi Partai Gerindra ini merupakan, suatu kegiatan yang dilakukan oleh DPRD dengan
Pemkab ataupun Pemkot Se-Provinsi Gorontalo.
“Jadi, para anggota DPRD langsung berkunjung kelapangan,” ucapnya.
Mewengkang mengungkapkan
bahwa dari hasil aspirasi yang mereka (Anggota DPRD Gorontalo) peroleh,
diwujudkan didalam program kegiatan dari masing-masing SKPD.
“Nah, itu kita
perjuangkan didalam APBD itu dikelola oleh SKPD
bukan oleh anggota dewan. Jadi ada hal yang perlu
kita contohi dari para anggota DPRD Gorontalo,”
tukasnya.
Hal lain yang
disampaikan Mewengkang adalah terkait dengan penyelengaraan Pilkada di provinsi
Gorontalo yang kebetulan sementara mengadakan tahapan pilkada.
“Kedua mengenai masalah berkaitan
dengan pelaksanaan Pilkada karena bertepatan sekarang di Gorontalo sedang
melaksankan tahapan pilkada. Jadi semua unit terlibat
dan, betul-betul anggaran itu mereka sudah ditetapkan terlebih dahulu,” tandasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment