" Nikmat membawa sengsara, artinya kemudahan orang tua siswa bisa memonitor anaknya disekolah namun sebagian orang tua mengangap pihak sekolah melakukan aksi pungli perbulan 50ribu untuk iuran ," kata Robby kepada sejumlah wartawan diruangan kerjanya.
Menurutnya program ini merupakan langka awal pemerintah kota Bitung dibidang pendidikan. Agar apa yang dilakukan siswa di sekolah bisa dipantau langsung oleh orang tua siswa tersebut melalui handphone pinter.
" Namun sayangnya program tersebut menjadi pro dan kontra. Pasalnya saat ini kebijakan awal Pemerintah dinas terkait terkendala masalah iuran pembayaran bagi orang tua murid ," ujar dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa sistim informasi pendidikan (SIP) saat ini baru satu orang tua siswa yang telah memberikan iuran tersebut.
" Nah, ketika orang tua ngak mau bayar iuran tersebut kan ngak jadi masalah. Tapi ketika iuran belum dibayar maka program SIP akan dicabut ," pungkasnya (Rego)
0 komentar:
Post a Comment