 |
| Kadistanak Daerah Sulut Arie Bororing, Membuka acara Komunitas Informasi dan Edukasi Pembebasan Hog Cholera yang digelar oleh Distanak Daerah Sulut bertempat di Hotel Sultan Raja Minut, Selasa (3/10/2017) |
Hal ini disampaikan Plt Kadistanak Daerah Sulut Arie Bororing, saat membawa sambutan pada acara Komunitas Informasi dan Edukasi Pembebasan Hog Cholera yang digelar oleh Distanak Daerah Sulut bertempat di Hotel Sultan Raja Minut, Selasa (3/10/2017) siang tadi.
Dijelaskannya sebenarnya penyakit Hog cholera sudah pernah ditemukan di Sulut sejak tahun 1996 dan ada indikasi pada tahun 2012 di Minsel.
"Sehingga kita berupaya menghilangkan penyakit tersebut karena dapat menyulitkan pengusaha ternak. Dulunya pengusaha ternak bebas mengeksport daging babi antar pulau, dengan adanya kasus itu, mereka dilarang untuk mengeksport daging tersebut sehingga pengusaha ternak dirugikan. Namun sekarang pihak Pemprov dan Ditjen PKH Kementerian Pertanian RI, akan melakukan sosialisasi dan vaksinasi 150 ribu dosis selama satu tahun," katanya.
Lanjutnya, kedepan sesuai target Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam rangka mengoptimalkan program ODSK, harus bisa eksport daging babi ke negara Filipina.
"Asalkan daging harus bebas virus Hog Cholera. Jadi, saat ini kami melakukan sosialisasi sekaligus melakukan tindakan vaksinasi terhadap ternak-ternak. Kalaupun tahun depan dievaluasi ternyata sudah bebas dari kasus Hog Cholera dan diperiksa di laboratorium dinyatakan aman dan bebas Hog Cholera serta Kementerian telah mengeluarkan surat resmi menyatakan bahwa Sulut bebas virus tersebut, maka kita bebas mengeksport daging babi antar pulau dan ke negara Filipina sesuai harapan pak Gubernur Olly," bebernya.
Diketahui, 150 ribu dosis vaksin ini akan disebarkan ke Kab/Kota yang ada di Sulut dalam waktu dua bulan ini, sedangkan petugasnya dari Provinsi dan Kab/Kota serta Balai Besar Veteriner Maros Sulsel.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment