Hal tersebut disampaikan Walikota Bitung Maximiliaan J. Lomban dalam sesi wawancara bersama salah satu stasiun tv swasta, Senin (02/10) di Pondok Hijau Restaurant, Manado.
Lomban menjelaskan selama lima hari penyelenggaraan, digelar beragam acara yang mengutamakan kebudayaan Bitung. Salah satu acara yang paling disorot adalah Sail Pass alias pawai kapal layar, kapal nelayan, dan kapal perang di perairan Selat Lembeh.
"Kota Bitung dikarunia Tuhan dengan laut, hutan, dan pulau. Lengkap sebagai satu kota yang tak dimiliki kota lain di Indonesia. Festival Pesona Selat Lembeh ini sudah diselenggarakan bertahun-tahun tetapi baru tahun kemarin didukung pemerintah. Bitung sebelumnya terkenal sebagai perikanan, tapi sektor perikanan mulai menurun akibat kebijakan pemerintah pusat, saya pikir apa salahnya kita tambah pariwisata untuk pengembangan dan kontribusi terhadap pemerintah," ujar Lomban.
Lanjutnya lagi ia menjelaskan akan ada berbagai acara menarik dikemas dalam Festival Pesona Selat Lembeh. Antara lain Sail Pass atau pawai kapal, tari kolosal, lomba renang di Selat Lembeh, festival tuna, lomba marathon 10 kilometer, pagelaran budaya Sangihe, pemutaran film, lomba kuliner masak tuna woku dan nasi cakalang, marching band, teater musikal anak negeri, serta Thanksgiving Day atau hari pengucapan syukur usia 27 tahun Kota Bitung.
"Puncak acaranya pada hari pembukaan karena ada Sail Pass. Jika tahun lalu hanya ada kapal hias, tahun ini lebih beragam.karena TNI AL juga akan turut berpartisipasi" kata Lomban
Diakhir sesi wawancara Lomban pun mengajak seluruh masyarakat Provinsi Sulawesi Utara, para wisatawan asing maupun dalam negeri untuk datang ke Kota Bitung dan berharap Penyelenggaraan Festival Pesona Selat Lembeh tahun ini dapat menggenjot jumlah kunjungan wisatawan ke Bitung, dengan taget 100.000 orang wisatawan mancanegara dan nusantara. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment