• Berita Terbaru

    January 08, 2019

    elnusanews/com , January 08, 2019

    Kasus dan Kematian Akibat DBD di Sulut Tetap Meningkat


    SULUT,Elnusanews - Dari laporan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Provinsi Sulut distribusi kasus DBD di Provinsi Sulut tahun 2015 - 2019 (tanggal 1-6 Januari). Kasus DBD di Sulut menunjukan kenaikan untuk tahun 2015 sebanyak 1.546 kasus, tahun 2016 sebanyak 2217 kasus, 2017 sebanyak 578 kasus, sedangkan pada tahun 2018 mengalami kenaikan sebanyak 1.713 kasus dan 2019 sejak 1-6 Januari sebanyak 67 kasus.
    Sedangkan kasus dan kematian akibat DBD di Provinsi Sulut tahun 2015-2019 (tanggal 1-6 Januari)
    Sejak tahun 2015, kasus kematian akibat DBD di Sulut sebanyak 21 orang meninggal, 2016 sebanyak 17 orang, 2017 sebanyak 9 orang dan pada 2018 mengalami kenaikan sebanyak 24 orang meninggal, 2019, sejak 1-6 Januari sebanyak 3 orang yang meninggal akibat kasus DBD.
    Kematian kasus DBD berdasarkan kelompok umur di Kab/Kota Provinsi Sulut terbanyak pada kelompok umur 0-5 tahun dan 6-15 tahun, hal ini dapat memberikan gambaran bahwa penularan terjadi di lingkungan rumah dan sekolah, karena anak balita (0-5 tahun) masih beraktivitas lebih banyak di rumah dan umur 6-15 tahun) merupakan anak usia sekolah.
    Kepala Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut Debby Kalalo mengatakan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulut tahun 2018 meliputi :
    a. Surat kewaspadaan dini DBD kepada kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Provinsi Sulut nomor 440/Sekr/5394/IX/2018 tanggal 25 September 2018.
    b. Memberi Peringatan kepada Tim Gerak Cepat (TGC) Kab/Kota terkait peningkatan suspek Dengue yang terdeteksi.
    c. Koordinasi lintas program dan lintas sektor untuk pencegahan dan penanggulangan DBD.
    d. Penyuluhan kepada masyaeakat.
    e.Sosialisi melalui media cetak dan media elektronik.
    f. melakukan foging focus di beberapa Kab/Kota.
    f. Distribusi bubuk abate ke dinas kesehatan Kab/Kota.
    h. Surat kewaspadaan dini DBD kepada Bupati/Walikota se Sulut," ungkap dr Debby saat menggelar pertemuan dengan awak media, Selasa (8/1/2019).
    Lanjutnya sedangkan Rekomendasi/ Saran Tindak lanjuti kata dr Debby, pemberantasan jentik aedes aegypti melalui tiga cara antara lain :
    Fisik : melakukan PSN melalui kegiatan 3 M Plus secara terus menerus, menanam bunga yang aromanya dapat mengusir nyamuk. Kimiawi : Dengan larvasidasi (Misal Abate) dan Biologi : Ikanisasi seperti ikan timah.
    Selain itu pemberantasan nyamuk dewasa yaitu melakukan foging fokus dengan prioritas bagi kasus-kasus baru yang ditemukan sesuai dengan pola peningkatan kasus dengan siklus yang follow up dengan PSN.
    dr Debby megungkapkan penanganan DBD harus cepat karena itu merupakan momok menakutkan.
    "Jangan setelah ada kejadian baru melakukan bergerak melakukan pencegahan. Kalau hanya melakukan fogging itu tidak akan maksimal, karena bersifat sementara dan hanya membunuh nyamuk DBD tapi tidak untuk jentik-jentiknya. Selain itu jika kebanyakan fogging bisa berdampak pada keracunan melalui pengasapan," terang Kalalo.
    "Maksimalkan program 3 M yakni, menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat tempat penampungan air, dan mengubur atau membakar, membuang sampah pada tempatnya terutama barang bekas yang bosa digenangi air hujan. Disamping itu, mengganti vas/pot bunga, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk serta menggunakan obat nyamuk," tambah Kalalo, sembari menambahkan pihak sudah membagikan liflek-liflek kepada Puskesmas dan rumah sakit agar bagaimana pencegahan yang maksimal.
    "Selain itu kami membuka line informasi dan menerima laporan agar lebih cepat.Selanjutnya kami juga turun lapangan memberikan informasi sosialisasi bersama pemerintah kabupaten kota, karena Dinkes Sulut tidak bisa bekerja sendiri perlu keterlibatan bersama dengan masyarakat," ujarnya.
    Diketabui Tim Dinkes Sulut sebelumnya sudah mengeluarkan surat peringatan kewaspadaan dini tentang DBD kepada Dinkes di 15 kabupaten kota pada tanggal 25 September 2018 kemudian menyusul surat ke Bupati Walikota tanggal 20 Desember 2018. Adanya 3 korban pada tahun 2019 ini diakibatkan keterlambatan dari masyarakat membawa ke rumah sakit.
    Hadir dalam pertemuan tersebut, Kabid Pencegahan Penyakit, Steven Dandel,
    Kabid Kesehatan Masyarakat, Rima Lolong, Kabid Pelayanan Kesehatan, Lydia Tulus.

    (ROKER)

    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kasus dan Kematian Akibat DBD di Sulut Tetap Meningkat Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top