Hal tersebut diungkapkan Yakobson Pareho warga Desa Ehe. Menurut Pareho dirinya melihat ada masyarakat lain yang berteriak-teriak hampir sepanjang kampung menuntut pembayaran gaji dari pekerjan yang sudah dilakukannya.
"Sayang sekali sudah hampir sebulan ini hukumtua tidak lagi berada di Desa. Kasihan juga sih harusnya kalu suduh bekerja harusnya dibayar," kata Pareho Senada juga disampaiakan salah satu pekerja yang melakukan pekerjaan dari Dandes di desa Ehe yang minta namanya tidak di sebutkan saat menjalani pemeriksaan di Polres Minut terkait penyelewengan Dandes Ehe 2018.
Ia membenarkan jika pemerintah desa dalam hal ini Hukum Tua masih belum membayarkan semua upah mereka. "Dari Rp 24 juta yang kami borong baru sebagian yang dibayarkan dan itu pun dibayar dengan cara dicicil," ungkap pekerja tersebut.
Sementara itu Hukumtua Desa Ehe Rohayati Sentinuwo saat dikonfirmasih beberapa waktu lalu melui whatsapp (WA) mengatakan jika upah pekerja semua sudah dibayarkan "Itu sudah dibayarkan, makanya kita bilang kalau belum dibayarkan kan paling torang yang dorang mo ojo, nda perlu tunggu orang laeng," tulis Sentinuwo lewat pesan WAnya. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment