SULUT,Elnusanews - Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam mewujudkan program Indonseia sehat, melakukan kegiatan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) di empat provinsi di Indonesia termasuk di Sulawesi Utara (Sulut) yang mengambil tema 'Membangun Kepedulian Masyarakat Untuk Meningkatkan Penggunaan Obat Tradisional dan Kosmetika Dalam Negeri'.
Kepala Subdit Obat Tradisional dan Kosmetika Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI, Dra Nur Ratih Purnama mengatakan, Sulut khususnya di Kota Manado menjadi contoh dari kegiatan yang sebelumnya telah digelar di provinsi Pekanbaru
"Ini untuk peningkatan penggunaan produk obat dan kosmetik buatan dalam negeri (tradisional,red). Kalau obat tradisional itu diambil dari program kesehatan Indonesia sehat itu mengambil salah satu pilar yakni paradigma sehat dan ada prefentif promotif atau pencegahan dan peningkatan kesehatan terutama menggunakan jamu,”terang Nur saat menggelar kegiatan yang juga bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Sulut, PKK Kota Manado serta Dharma Wanita Provinsi Sulut di Hotel Aston, Selasa (09/08) siang tadi.
Dijelaskannya pula untuk adanya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan terhadap tumbuhan tradisional spesifik untuk digunakan menjadi obat-obatan, menurutnya nanti akan menjadi impact atau kelanjutan bagi Sulut khususnya Kota Manado, untuk membudidayakan potensi tanaman khasnya.
“Nanti kedepan pasti orang Sulut pasti akan menggali potensi tanaman tersebut. Untuk kosmetik dalam negeri sendiri kenapa harus didorong, karena jumlah Industri PMA kosmetik sekitar 10 persen daripada industri PMDM tetapi bangsa pasarnya menguasai sekitar 70 persen jadi terbalik, minimal itu 50-50 perbandingannya,”ungkapnya.
Melalui Kepala Dinkes Sulut, dr Jemmy Lampus melalui Kabid Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang membawahi seksi Farmasi, dr Lydia Tulus mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk penggunaan obat tradisional.
“Ini bagian dari program pemerintah untuk terutama seperti tanaman tradisional yang lokal spesifik di Sulut seperti Temu Lawak, Goraka Merah untuk jamu. Melalui pak Kadis tadi sebelumnya telah membuka langsung kegiatan ini dan Ibu Wakil Ketua PKK Sulut (dr Devi Kartika Kandouw-Tanos) telah menyempatkan hadir pula dalam acara ini,”terang dr Lydia.
Hadir pula tiga perusahaan Kosmetik seperti, Wardah, Maratika dan Mustika Ratu, dan untuk Jamu dihadiri oleh Perusahaan Gabungan (PG) Jamu yang mewakili para pengusaha jamu.
(ROKER)
Kepala Subdit Obat Tradisional dan Kosmetika Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kementerian Kesehatan dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI, Dra Nur Ratih Purnama mengatakan, Sulut khususnya di Kota Manado menjadi contoh dari kegiatan yang sebelumnya telah digelar di provinsi Pekanbaru
"Ini untuk peningkatan penggunaan produk obat dan kosmetik buatan dalam negeri (tradisional,red). Kalau obat tradisional itu diambil dari program kesehatan Indonesia sehat itu mengambil salah satu pilar yakni paradigma sehat dan ada prefentif promotif atau pencegahan dan peningkatan kesehatan terutama menggunakan jamu,”terang Nur saat menggelar kegiatan yang juga bekerjasama dengan TP PKK Provinsi Sulut, PKK Kota Manado serta Dharma Wanita Provinsi Sulut di Hotel Aston, Selasa (09/08) siang tadi.
Dijelaskannya pula untuk adanya pemerintah dalam melakukan pemberdayaan terhadap tumbuhan tradisional spesifik untuk digunakan menjadi obat-obatan, menurutnya nanti akan menjadi impact atau kelanjutan bagi Sulut khususnya Kota Manado, untuk membudidayakan potensi tanaman khasnya.
“Nanti kedepan pasti orang Sulut pasti akan menggali potensi tanaman tersebut. Untuk kosmetik dalam negeri sendiri kenapa harus didorong, karena jumlah Industri PMA kosmetik sekitar 10 persen daripada industri PMDM tetapi bangsa pasarnya menguasai sekitar 70 persen jadi terbalik, minimal itu 50-50 perbandingannya,”ungkapnya.
Melalui Kepala Dinkes Sulut, dr Jemmy Lampus melalui Kabid Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang membawahi seksi Farmasi, dr Lydia Tulus mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat untuk penggunaan obat tradisional.
“Ini bagian dari program pemerintah untuk terutama seperti tanaman tradisional yang lokal spesifik di Sulut seperti Temu Lawak, Goraka Merah untuk jamu. Melalui pak Kadis tadi sebelumnya telah membuka langsung kegiatan ini dan Ibu Wakil Ketua PKK Sulut (dr Devi Kartika Kandouw-Tanos) telah menyempatkan hadir pula dalam acara ini,”terang dr Lydia.
Hadir pula tiga perusahaan Kosmetik seperti, Wardah, Maratika dan Mustika Ratu, dan untuk Jamu dihadiri oleh Perusahaan Gabungan (PG) Jamu yang mewakili para pengusaha jamu.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment