 |
| Foto : Ir julius Jems tuuk |
DEPROV,Elnusanews - Terkait dengan lambatnya Kinerja Kepala Balai Sungai Djidon R Watania dalam merespon aspirasi warga Dumoga menuai Kecaman keras dari Legislator PDI P Ir Jems J Tuuk.
Politisi asal Dapil Bolaang Mongondow Raya (BMR) ini mempertanyakan lambatnya balai sungai merespon aspirasi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai-sungai besar yang menjadi ancaman banjir bagi beberapa desa di Dumoga.
Beberapa sungai tersebut adalah Sungai Tonom yang melintasi desa Werdhi Agung dan Kosio, sungai Pusian di Desa Pusian dan Toruakat serta sungai Ongkag di desa Mogoyunggung dan kelurahan Imandi.
“Di Werdhi Agung dan Kosio kalau banjir setengah desa tenggelam dan masyarakat berpotensi juga kehilangan tanaman padi mereka akibat bibir sungai yang terus terkikis, hal yang sama juga terjadi di sungai ongkag yang terus menggerus tanah dan semakin dekat ke kebun warga, " tukas Tuuk, saat diwawancarai wartawan via telphone.
 |
| Foto : Kondisi rumah warga di bantaran sungai Ongkag |
Tuuk mengatakan sudah berulang kali balai sungai datang dan melihat langsung kondisi yang ada tapi sampai hari ini belum ada tindak lanjut.
"Setiap kali datang balai sungai hanya bisa iba dan berjanji akan segera melakukan perbaikan tapi hasilnya nol besar sampai hari ini," tegas Tuuk.
Politisi yang dikenal getol memperjuangkan hak-hak rakyat ini juga mengungapkan bahwa masyarakat Dumoga butuh bukti bukan janji.
"Kalau setiap Pak Jidon hanya datang berkhotbah dan menghimbau warga duntuk berdoa masyarakat dan para pendeta pasti berdoa, tapi kalau tidak ada tindakan nyata dari balai sungai apalah artinya, proposal demi proposal sudah di layangkan oleh pemerintah desa seakan tidak ada artinya, " ujar Tuuk.
Terkait hal tersebut Tuuk mengatakan sudah berulangkali dirinya menelpon langsung, SMS, Whatsapp pada Djidon Wantania tapi tidak pernah direspons.
"Kalau memang seperti ini keadaannya sepertinya saya harus turun bersama masyarakat untuk melakukan aksi ke Kementerian dan menyurat langsung Kementerian untuk menempatkan kepala balai sungai yang baru menggantikan Djidon Wantania, Hampir tidak ada yang beliau lakukan untuk menanggapi aspirasi masyarakat Dumoga, tidak bisa kerja dia," tegasnya lagi.
Dirinya juga mengatakan melihat kondisi seperti sekarang ini sama halnya Balai Sungai tidak ingin suasana kondusif di Dumoga.
Di ketahui di jaman orde baru setiap sungai meluap dan terjadi banjir hulu sungai pasti langsung di perbaiki. Begitu juga di Jamannya Bupati Marlina Moha Siahaan setiap kali banjir selalu ada alat berat yang turun untuk memperbaiki. Tapi beberapa tahun terakhir praktis sudah tidak pernah ada perbaikan lagi di sungai yang semakin hari semakin tergerus dan semakin dekat ke pemukiman warga ini (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment