MINUT,Elnusanews - Sengketa pembangunan SPBU di Desa Watudambo, Kecamatan Kauditan, Minahasa Utara (Minut) antara pengusaha pemilik dan warga yang memiliki rumah di lahan samping SPBU tersebut hingga kini belum menemui titik terang.
Sementara itu Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang membidangi urusan ini sampai turun ke lokasi untuk mengecek langsung keberadaan SPBU tersebut.
Rombongan personil legislator yang dipimpin langsung Ketua Komisi II Moses Corneles itu pun belum membawa hasil positif.
Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, pemerintah Desa dan Kecamatan sudah berulang kali memediasi kedua belah pihak yang bermasalah, namun hingga saat ini, dirinya bersama kolega turun ke lapangan belum ada kata sepakat untuk mengganti rugi lahan warga.
"Kami memberikan waktu dua Minggu kepada perusahaan dan warga untuk menemui kata sepakat. Melalui perpanjangantangan pemerintah Kecamatan, akan memfasilitasi lagi dalam waktu dekat ini, untuk duduk bersama membahas solusi terbaik. Jika sampai waktu yang ditentukan masih belum menghasilkan kata sepakat, maka DPRD tidak segan untuk merekomendasikan penutupan sementara proses pembangunan," tegas Corneles.
Diketahui pembangunan SPBU di Desa Watudambo itu telah terjadi polemik sejak awal pendiriannya. Dimana perusahaan pengembang mendirikan bangunan di areal yang berdekatan langsung dengan rumah warga. Bahkan, tak hanya itu, satu bangunan rumah berada tepat di tengah-tengah bangunan SPBU. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment