DEPROV,Elnusanews -
Pelayanan pasien BPJS Kesehatan di beberapa Rumah Sakit Daerah di Sulawesi
Utara (SULUT) di sorot oleh komisi IV DPRD Provinsi Sulut.
Sebagaimana terungkap
dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Sulut bersama Dinas Kesehatan
(Dinkes) Sulut, jajaran RSUP Kandouw, RSUD Ratumbuysang, RSUD Noongan, RSUD Sam
Ratulangi Tondano serta RSUD Mata, Kamis (31/05/2018) pagi hingga siang tadi,
lembaga pendukung seperti Dinkes dan BPJS menjadi pihak yang mengganjal
kesempurnaan pelayanan di rumah sakit.
Terkait hal tersebut, Ketua Komisi IV RD Sulut James Karinda menilai,
disentralisasi yang terjadi menyebabkan terganggunya pelayanan di rumaj sakit.
"Karena lambatnya
sistem tersebut, pasien harus membeli obat sendiri. Kalau rumah sakit setiap
hari harus melakukan pengambilan obat langsung ke Dinkes, tidak efektif dalam
segi waktu. Semua proses pengadaan yang cepat namun dialihkan ke central itu
keliru " jelas JK sapaan akrab Karinda.
Atas masalah tersebut,
Karinda berharap akan ada perubahan sistem dalam pelayanan.
"Sebaiknya ini
direvisi dan kembalikan fungsi apotik kembali ke rumah sakit. Karena yang
paling tahu kondisi di rumah sakit adalah pihak rumah sakit, bukan
Dinkes," tutupnya tegas.
Disisi lain, pelayanan
dari pihak RSD Noongan mendapat pujian oleh komisi IV, RS dibawah kepemimpinan
dr Enrico Rawung jauh lebih meningkat.
Sebagaimana
dikatakan Nori Supit salah satu anggota Komisi IV DPRD Sulut bahwa pihaknya memberikan apresiasi kepada RS
Noongan yang memberikan laporan hingga sampai bulan april.
Menurut Politisi
partai Nasdem ini RSD yang ada di Sulut harusnya berkaca dari RS Noongan, yang
kian hari makin menunjukan pelayanan prima. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment