SULUT,Elnusanews - Kepala BNN Kota Manado, AKBP Elisiar Sopacoly (pernah menjabat Kapolsek dan Kasat Intel, Kabag OPS), mengungkapkan kegiatan ini sangat penting bagi menyelamatkan generasi muda secara global terutama di Kota Manado. Dengan kegiatan seperti ini harus mensosialisasikan dampak serta bahaya narkoba dilingkungan nitizen dan masyarakat.
"Kita harus bermitra dalam kerja kemanusiaan menyelamatkan keluarga, sahabat kerabat dan generasi muda dari bahaya penggunaan narkotika dan obat terlarang. Ingat kita harus mencegah sedari dini," pesan Sopacoly saat menjadi pemateri dalam kegiatan Forum Komunikasi Anti Narkoba Bersama Media Online Bagi Nitizen yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Manado di IT Center Manado, Rabu (14/11/2018).
Lanjutnya mencontohkan bahwa suatu negara bisa saja hancur akibat "perang candu" menggunakan opium narkotika.
"Ancaman selalu saja ada dan kita harus antisipasi, menurut data intelejen narkoba yang masuk ke Indonesia sekitar 1000 ton info, karena apa? karena permintaan begitu banyak, ada apa dan kemanakah barang haram tersebut. Tidak menutup kemungkinan masuk ke Manado dan ini yang harus kita antisipasi bersama secara dini," terangnya.
Warning juga dihimbaunya untuk mengantisipasi para wisatawan yang masuk ke Indonesia seperti yang terjadi di Jakarta ada yang dari Cina tepatnya Kota Huanzouw merupakan kota pembuat shabu dunia.
"Orang-orang itu (warga Kota Huanzouw) tidak menutup kemungkinan masuk ke Manado. Orang-orang itu beruang banyak dan bisa membeli siapa saja, termasuk nuga inatitusi TNI Polri, pejabat, hingga masyarakat umum.
"Kita sebagai mitra harus tegas memerangi dan tidak pandang bulu untuk menangkap membongkar sindikat narkoba karena bahkan didalam lapas (lembaga pemasyarakatan) pun mereka masih bisa bermain," jelas Sopacoly dengan sejumlah prestasi jabatan di kepolisian itu.
Sebagai data hasil penelitian Puslitkes UI dan BNN untuk jumlah penyalahgunaan narkoba pada tahun 2017 di Sulut ada 30.646 orang dan untuk Kota Manado 5.210 orang.
Turut hadir Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Diana dan sejumlah komunitas, para jurnalis.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment