MINSEL, Elnusanews- Para petani Kopra Minahasa Selatan lewat aksi unjuk rasa di depan PT Cargil pada, Rabu, 21 November 2018 secara tegas mengatakan tidak akan lagi menanam pohon kelapa jika tidak ada langkah perbaikan harga dari Pemerintah.
Dengan harga Kopra 3.500 per kilogram saat ini menjadi sebuah alasan para petani untuk tidak lagi menanam kelapa.
"Merosotnya harga Kopra saat ini dibandingkan dengan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang saat ini bertengger di Rp. 14.500 per dolar AS, tidak sesuai dengan harapan.
Seharusnya dengan kenaikan rupiah 14.500 per dolar AS akan mempengaruhi pada kenaikan harga Kopra. Tapi pada kenyataannya harga Kopra semakin hari semakin turun yang berimbas pada kesusahan masyarakat, ucap Arther warga Motoling.
Para petani Kopra mendesak Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan serta Propinsi Sulawesi Utara untuk turun tangan menyikapi masalah ini. Para petani pun mengancam tidak akan lagi menanam pohon kelapa jika harga beli masih seperti ini.
"Guna apa le mo tanam Kelapa kalu depe harga nda maso akal, ucap Feidy dengan dialeg khas Amurang.
(Rela)
Dengan harga Kopra 3.500 per kilogram saat ini menjadi sebuah alasan para petani untuk tidak lagi menanam kelapa.
"Merosotnya harga Kopra saat ini dibandingkan dengan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS yang saat ini bertengger di Rp. 14.500 per dolar AS, tidak sesuai dengan harapan.
Seharusnya dengan kenaikan rupiah 14.500 per dolar AS akan mempengaruhi pada kenaikan harga Kopra. Tapi pada kenyataannya harga Kopra semakin hari semakin turun yang berimbas pada kesusahan masyarakat, ucap Arther warga Motoling.
Para petani Kopra mendesak Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan serta Propinsi Sulawesi Utara untuk turun tangan menyikapi masalah ini. Para petani pun mengancam tidak akan lagi menanam pohon kelapa jika harga beli masih seperti ini.
"Guna apa le mo tanam Kelapa kalu depe harga nda maso akal, ucap Feidy dengan dialeg khas Amurang.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment