Hal tersebut diungkapkan Ketua MI Minut Denny Prancis Watupongo yang didampingi bendaharanya David Lamia, kepada harian ini, Rabu, (16/1/2019) siang tadi. Menurut Prancis sapaan akrab Watupongo, dirinya sudah banyak sekali menerima keluhan masyarakat dan bahkan sempat melihat kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut.
"Kemarin malam bahkan sampai dua kali kecelakaan. Ini sudah sangat memprihatinkan, kami minta pihak terkait segera menyelesaikan masalah ini. Dengan begini pemerintah dinilai membunuh secara halus masyarakat penguna jalan. Dan sangat kami sesalkan lagi BPJN menyediakan jalan rusak untuk Gubernur Sulut. Sebab yang kami tau Gebernur selalu melewati jalan itu, " ungkap Salah satu tokoh mudah asal Minut ini.
Lanjut Watupongo, pihaknya mengetahui memang jalan tersebut belum lama ini sudah ditambal sulam, tapi terkesan hanya pekerjaan asal jadi sehingga dinilai hanya menghamburkan uang rakyat.
"Ini harusnya menjadi pekerjaan rumah dari Kejaksaan Negeri Minut bahkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut, sebab kami menilai ada yang tidak beres pada anggaran pembangunan jalan ini dulu," ujar Watupongo.
Lebih Ia mengatakan Kepala Balai BPJN XV dan Kepala Dinas PUPR Pemprov Sulut harusnya peka dalam masalah ini dan bukan saling lempar bola serta menunggu perintah dari atasan. Sebab jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin akan ada aksi demo untuk menutup jalan tersebut dari masyarakat.
"Jalan ini harusnya diperbaiki pemerintah karena merupakan jalur utama warga untuk menuju beberapa daerah kabupaten/kota di sekitar Minut. Apa harus ada korban dan warga demo baru dilakukan perbaikan," tanya Watupongo.
Sesuai pantauan harian ini ternyata memang benar ruas jalan Soekarno di Kecamatan Kalawat di Kabupaten Minut rusak parah dan seakan diabaikan oleh Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XV.
Dan dari informasi yang dirangkum jalan rusak yang berdekatan dengan tempat tinggal Gubernur Sulut Olly Dondokambey ini banyak pengendara roda dua dan empat yang mengalami kecelakaan.
Sementara itu Randi warga Minut yang sehari-harinya melewati jalan tersebut untuk kerja di Manado mengeluhkan bahwa pemerintah seakan-akan membunuh masyarakat secara perlahan dengan tidak memperbaiki jalan tersebut.
"Iya saya salah satu dari ratusan korban di jalan tersebut. Kemungkinan Pemerintah akan memperbaiki jikalau sudah ada korban tewas," kesal Randi. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment