![]() |
Foto: Arie Kambong |
Pasalnya, kata para nelayan, melalui Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Minut Sarjan Maramis, saat ini perusahaan marak membanting harga ikan hingga mencapai Rp5.000 per kilo. Hal ini pun, sangat merugikan para nelayan. "Harga ini turun sangat jauh, karena sebelumnya minimal Rp8.000 per kilo. Dengan demikian, keuntungan para nelayan menjadi sangat kecil dan tak sebanding biaya melaut," bebernya, seraya menambahkan, harga itu pun terdengar kabar akan diturunkan lagi.
Untuk itu, Maramis menekankan, kepada pihak pemerintah agar melakukan standarisasi dari perusahaan kepada nelayan. "Kami mendesak kepada pemerintah kabupaten agar bisa meneruskan aspirasi ini ke pemerintah provinsi," desaknya.
Kepala DKP Arie Kambong menyatakan, akan menindaklanjuti keluhan nelayan ini ke Pemerintah Provinsi. "Kami akan memperjuangkan aspirasi nelayan ini, demi kesejahteraan masyarakat, terlebih khusus para nelayan di Minut," tuturnya.(Tommy)
0 komentar:
Post a Comment