MINUT,Elnusanews - Kalau Sekolah unggulan swasta biasanya biaya masuk sangat mahal. Untuk itu Minut juga harus ciptakan Sekolah Menengah Umum (SMU) negeri unggulan.
Sehingga kedepan tidak memberatkan para siswa SMP yang lulus kemudian ingin masuk sekolah unggulan.
Hal ini menjadi harapan Kepsek SMP Negeri 1 Airmadidi, DR Lily Noula Wuisan yang disampaikan dalam sambutannya pada acara penamatan siswa-siswi kelas 9, Rabu (15/06). Dikatakan Kepsek, tercatat siswa kelas 9 ada 203 murid, terdiri dari perempuan 105 dan laki-laki 98 orang yang mengikuti ujian nasional (UN) tahun ajaran 2015/2016, dengan hasil kelulusan 100 persen. "Bukan hanya tahun ini, sudah berjalan empat tahun hasil kelulusan 100 persen. Apalagi Minut sudah memiliki Dewan Pendidikan, diharapkan kedepan iklim pendidikan akan semakin lebih maju," imbuh Kepsek Wuisan diiayakan ketua Komite SMPN 1 Airmadidi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Minut, Drs Maximelian Tapada MSi, ikut mengapresiasi perjuangan kurang lebih tiga tahun, kini 203 murid ini bisa menyelesaikan pendidikan mereka di bangku SMP. Apalagi ujar Tapada, SMPN 1 Airmadidi juga merupakan sekolah unggulan, dan kini menjadi sekolah percontohan. Demikian ada nilai plus, bahkan sudah diusulkan ke pihak kementrian untuk kedepan dijadikan Sekolah rujukan atau sekolah binaan. "Ada suatu kembagaan, banyak jebolan SMPN 1 yang telah berhasil, bahkan melahirkan orang-orang yang kini telah berkiprah membangun Minut sesuai tugas dan bidang masing-masing," sebut Tapada. Kadisdikpora juga menyentil perihal obat-obat terlarang yang telah menelisik hingga di sekolah-sekolah. Dengan begitu banyak pengalaman yang terjadi dewasa ini, sehingga dia mengingatkan agar orang tua, para guru diminta bisa mewaspadai, mengawasi anak-anak didik. "Resiko penggunaan narkoba akan merusak mental, berakibat masa depan siswa akan terbaikan. Untuk itu, saya ingatkan para siswa SMPN 1 untuk tidak terjerumus atau tergoda ingin mancoba yang nantinya merusak masa depan yang menjadi harapan keluarga. Hadir dalam acara itu diantaranya ketua Dewan Pendidikan, Cornelis Mandagi Sth, termasuk para guru dan orang tua murid.(Tommy)
Hal ini menjadi harapan Kepsek SMP Negeri 1 Airmadidi, DR Lily Noula Wuisan yang disampaikan dalam sambutannya pada acara penamatan siswa-siswi kelas 9, Rabu (15/06). Dikatakan Kepsek, tercatat siswa kelas 9 ada 203 murid, terdiri dari perempuan 105 dan laki-laki 98 orang yang mengikuti ujian nasional (UN) tahun ajaran 2015/2016, dengan hasil kelulusan 100 persen. "Bukan hanya tahun ini, sudah berjalan empat tahun hasil kelulusan 100 persen. Apalagi Minut sudah memiliki Dewan Pendidikan, diharapkan kedepan iklim pendidikan akan semakin lebih maju," imbuh Kepsek Wuisan diiayakan ketua Komite SMPN 1 Airmadidi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Minut, Drs Maximelian Tapada MSi, ikut mengapresiasi perjuangan kurang lebih tiga tahun, kini 203 murid ini bisa menyelesaikan pendidikan mereka di bangku SMP. Apalagi ujar Tapada, SMPN 1 Airmadidi juga merupakan sekolah unggulan, dan kini menjadi sekolah percontohan. Demikian ada nilai plus, bahkan sudah diusulkan ke pihak kementrian untuk kedepan dijadikan Sekolah rujukan atau sekolah binaan. "Ada suatu kembagaan, banyak jebolan SMPN 1 yang telah berhasil, bahkan melahirkan orang-orang yang kini telah berkiprah membangun Minut sesuai tugas dan bidang masing-masing," sebut Tapada. Kadisdikpora juga menyentil perihal obat-obat terlarang yang telah menelisik hingga di sekolah-sekolah. Dengan begitu banyak pengalaman yang terjadi dewasa ini, sehingga dia mengingatkan agar orang tua, para guru diminta bisa mewaspadai, mengawasi anak-anak didik. "Resiko penggunaan narkoba akan merusak mental, berakibat masa depan siswa akan terbaikan. Untuk itu, saya ingatkan para siswa SMPN 1 untuk tidak terjerumus atau tergoda ingin mancoba yang nantinya merusak masa depan yang menjadi harapan keluarga. Hadir dalam acara itu diantaranya ketua Dewan Pendidikan, Cornelis Mandagi Sth, termasuk para guru dan orang tua murid.(Tommy)
0 komentar:
Post a Comment