MANADO,Elnusanews - Pentingnya etika politik atau politik yang membangun peradaban harus dilandasi oleh idealisme politik yang dilandaskan pada keyakinan ideologi dan etika politik itu sendiri.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI Perjuangan yang dihadiri oleh seluruh Ketua DPD PDI Perjuangan se Indonesia Timur (Intim), yang dilaksanakan di Grand Kawanua Internasional Convention (GKIC) Kairagi Manado. Selasa (09/08/16).
“Pernyataan dari Ketum ini penting, karena ada kecenderungan kekuasaan hanya dipakai untuk kekuasaan itu sendiri. Modus-modus penguasa dengan menggunakan jalan pintas dengan menggunakan berbagai macam cara cenderung dihalalkan,” ujar Hasto.
Hasto juga mengingatkan kepada seluruh kader agar diingat etika politik tersebut. PDI Perjuangan juga diingatkan untuk bergerak lebih cepat dan optimal untuk menjaga seluruh komitmen kerakyatan dari PDI Perjuangan. Karena itu gotong royong antar Kader PDI Perjuangan harus dikedepankan, mengingat PDI Perjuangan ada di dalam partai pemerintah.
"Kami menjadi partai pengusung pertama pemerintahan Jokowi-JK, sehingga kami harus memberikan dukungan sebaik-baiknya, dengan bergerak lebih cepat dan lebih optimal,” katanya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa harapan dari Ketum terhadap kepemimpinan baru di Sulut, yakni kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, diharapkan kepemimpinan baru tersebut betul-betul mampu menjabarkan politik yang membumikan seluruh ideologi partai. Sengaja didalam Rakerda ini, dihadirkan juga seluruh ketua DPD PDI Perjuangan dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulteng, Sultra.
Hasto juga menandaskan bahwa Ketum menghimbau kepada seluruh kader partai agar tidak menyalahgunakan kekuasaan agar berdisiplin.
"Kekuasaan bukan sebagai jalan pintas untuk mencari harta, mencari uang. Tetapi kekuasaan justru harus diabdikan kepada kepentingan rakyat itu sendiri,” tandasnya. (RaKa)
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI Perjuangan yang dihadiri oleh seluruh Ketua DPD PDI Perjuangan se Indonesia Timur (Intim), yang dilaksanakan di Grand Kawanua Internasional Convention (GKIC) Kairagi Manado. Selasa (09/08/16).
“Pernyataan dari Ketum ini penting, karena ada kecenderungan kekuasaan hanya dipakai untuk kekuasaan itu sendiri. Modus-modus penguasa dengan menggunakan jalan pintas dengan menggunakan berbagai macam cara cenderung dihalalkan,” ujar Hasto.
Hasto juga mengingatkan kepada seluruh kader agar diingat etika politik tersebut. PDI Perjuangan juga diingatkan untuk bergerak lebih cepat dan optimal untuk menjaga seluruh komitmen kerakyatan dari PDI Perjuangan. Karena itu gotong royong antar Kader PDI Perjuangan harus dikedepankan, mengingat PDI Perjuangan ada di dalam partai pemerintah.
"Kami menjadi partai pengusung pertama pemerintahan Jokowi-JK, sehingga kami harus memberikan dukungan sebaik-baiknya, dengan bergerak lebih cepat dan lebih optimal,” katanya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa harapan dari Ketum terhadap kepemimpinan baru di Sulut, yakni kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, diharapkan kepemimpinan baru tersebut betul-betul mampu menjabarkan politik yang membumikan seluruh ideologi partai. Sengaja didalam Rakerda ini, dihadirkan juga seluruh ketua DPD PDI Perjuangan dari Sulawesi Selatan, Gorontalo, Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulteng, Sultra.
Hasto juga menandaskan bahwa Ketum menghimbau kepada seluruh kader partai agar tidak menyalahgunakan kekuasaan agar berdisiplin.
"Kekuasaan bukan sebagai jalan pintas untuk mencari harta, mencari uang. Tetapi kekuasaan justru harus diabdikan kepada kepentingan rakyat itu sendiri,” tandasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment