MIANGAS,Elnusanews - Pembangunan Bandara Miangas di Kepulauan
Talaud yang menghabiskan dana sebesar Rp 275 miliar akan diresmikan
Presiden RI Joko Widodo, Rabu (19/10/2016). Bandara yang dibangun
sejak 2012 tersebut berada di pulau terluar sebelah utara Indonesia, dan
berbatasan langsung dengan Filipina.
Foto : Bandara Miangas |
Bandara itu juga merupakan salah
satu dari 15 bandara yang bakal dibangun pemerintah tahun ini. Gubernur
Olly Dondokambey mengatakan bandara tersebut nantinya akan digunakan
sebagai bandara penumpang untuk penerbangan domestik.
"Miangas juga
disiapkan sebagai pintu gerbang distribusi pangan dan barang, terutama
ketika cuaca perairan sekitar pulau sedang dilanda angin kencang dan
gelombang tinggi, sehingga membuat keselamatan pelayaran tidak
terjamin,” kata Olly, Senin (17/10/2016) Kemarin. Pada hari Selasa
(18/10/2016) pagi tadi sejumlah awak media bertolak ke daerah
perbasatan Miangas untuk melihat langsung kesiapan pemerintah kabupaten
kepulauan Sangihe dalam menyambut kedatangan orang nomor satu Indonesia
tersebut.
Sekretaris Daerah kepulauan Talaud, Adolf Binilang kepada
awak media mengatakan, persiapan sejauh ini sudah maksimal dari tiga
hari yang lalu.
Semua fasilitas sudah disiapkan dalam menyambut
kedatangan Presiden Jokowi. Panitia lokal dalam hal ini Pemkab Talaud
tetap berkoordinasi dengan Tim Paspampres. Mudah-mudahan semua semua
harus selesai pada Selasa (18/10/2016),"kata Adolf Binilang.
Diketahui,
total anggaran untuk pembangunan bandara Miangas sejak 2012 mencapai
Rp275 miliar, yang terdiri dari dana investasi reguler sebesar Rp200
miliar, dan anggaran APBN senilai Rp75 miliar. Saat ini, Miangas
memiliki gedung terminal seluas 356 meter persegi, landas pacu sepanjang
1.400x30 meter, taxiway sepanjang 100x18 meter dan tempat parkir
pesawat (apron) seluas 130x65 meter.
Sementara itu, tingkat kekerasan
(pavement classification number/PCN) untuk landas pacu, taxiway dan
apron mencapai angka 21. Dengan kata lain, Miangas mampu melayani
operasional pesawat baling-baling seperti ATR-42 dan ATR-72. (ROKER)
0 komentar:
Post a Comment