 |
| Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung. |
Hal ini tegaskan oleh Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung kepada awak media, Jumat (19/1/2018).
"Target tahun 2018 berjalan ini kami mempersiapkan benih tanaman buat masyarakat terutama untuk masyarakat miskin atau prasejahtera yang diorientasikan di daerah-daerah pesisir ataupun perbatasan.
"Sehingga esensinya bisa menekan angka kemiskinan tapi juga memperpendek kesenjangan. Kesejangan ini seperti antar wilayah, antar desa dan pesisir, itu semua lalu kan ada kesenjangan. Biasanya di perkotaan lebih hebat dari pedesaan apalagi di pesisir. Jadi, sekarang bagaimana kesenjangan ini pembangunan bisa merata dinikmati oleh semua masyarakat terutama bagi yang dibawah garis kemiskinan," bebernya.
Lanjutnya, semua komoditi yang punya nilai ekonomis tinggi dikembangkan di daerah sulawesi utara.
"Seperti komoditi perkebunan kepala, cengkih, pala, kopi, aren, vanili, coklat dan semua komoditi lainnya yang punya ekonomis tinggi akan dikembangkan di sulawesi utara. Jadi, sumbernya APBD maupun APBN, yang pasti sesuai target RPJMD setiap tahun 1 Juta komoditi perkebunan itu terpenuhi," katanya.
Ia mengatakan untuk mengerakkan sektor real di lapangan kita akan menyiapkan mesin-mesin pengelola.
"Seperti mesin pengelola minyak setengah jadi, alat pengering pala dan alat pengasapan termasuk bantuan traktor dan pompa air untuk mensejahterakan petani," ujarnya.
"Jadi, banyak hal yang kita persiapkan untuk membackup para petani yang menstimulus perekonomian yang ada di sulawesi utara. Dan akan dimantapkan dalam rangka pelaksanaan 2018, setelah mengikuti rakornas pembangunan pertanian di jakarta pada tanggal 24-25 akan dilaksanakan rapat kerja daerah khusus bidang perkebunan yang akan dihadiri oleh kab/kota se sulut," tuturnya.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment