• Berita Terbaru

    March 24, 2021

    elnusanews/com , March 24, 2021

    Timsel Paskibraka Manado Tegaskan Tidak Ada Capas Tertukar

    SULUT,Elnusanews - Panitia Tim Seleksi Calon Paskibraka Kota Manado Tahun 2021 menggelar konferensi pers Selasa, 21 Maret 2021 jam 10.00 WITA. Panitia Tim Seleksi yang terdiri dari berbagai unsur hadir bersama dengan pihak penyelenggara dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Manado dan dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Tonnie Novi Mamahit. 


    Awalnya, Ketua Tim Seleksi, Sterry Andih menjelaskan mengenai Dasar Hukum pelaksanaan seleksi, yaitu Surat Keputusan Wali Kota No.37/SKEP/0.15-PORA/2021 Tentang Pembentukan Panitia Pelaksana dan Tim Seleksi Paskibraka Kota Manado Tahun 2021, Tanggal 8 Februari 2021. 


    Selanjutnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Manado, Tonnie Novi Mamahit yang didampingi Kabid Pemuda dan Olah Raga Victor Sinjal menjelaskan bahwa Susunan Panitia Tim Seleksi telah melalui kajian dan sesuai aturan, yaitu dari unsur Kejaksaan (Ketua Sterry Andih) , Unsur TNI (Denny Ogi) Polri (Novi Hiola), Dinas Kesehatan (Pingkan Gerungan), Psikologi (Preysi Siby), Media (Gladys Runtukahu), Akademisi (dr. Chreisye Mandagi) dan unsur PPI Kota Manado (dr. Vienna Mengko). Selain itu, terdapat juga Tim Penguji PBB, Kesamaptaan dan Parade, Tim Penguji/Pemeriksa Kesehatan dari Dinas kesehatan Manado, Tim Penguji/Pemeriksa Ilmu pengetahuan umum dan Seni Budaya dari Dinas Pendidikan dan PPI Kota Manado, serta Tim Pennguji/Pemeriksa Psikotest yang memiliki sertifikasi BNSP. 


    Ketua bersama dengan Panitia Timsel menjelaskan secara detil mengenai mekanisme tahapan seleksi. 


    Tahap pertama, seluruh peserta diundang mengikuti seleksi berdasarkan lokasi wilayah sekolah. Terdapat 5 lokasi yang menjadi tempat seleksi, yaitu SMA N 1 Manado, SMU N 7 Manado, SMA Rex Mundi MANADO, MAN MODEL, SMK 3 Manado, SMK 5 Manado


    Pada seleksi tahap pertama ini, sekira 220 peserta capas mengikuti seleksi awal, yaitu berdasarkan postur tubuh ideal (tinggi dan berat badan proporsional) dan gerakan PBB.


    Sistem penilaian mengikuti postur ketinggian, lalu masing-masing tim seleksi yang memantau di lapangan akan memberikan catatan bagi peserta yang tidak memenuhi syarat apakah gerakan, bentuk kaki, atau kondisi fisik lainnya. Jadi, meskipun tingginya 165, jika terdapat kekurangan, otomatis nomor akan terturun ke bawah. 


    Sebagai catatan, Ketua Panitia menjelaskan postur tubuh memiliki kriteria dasar yaitu minimal 175 untuk putra dan 165 untuk putri. Tahun ini, kriteria tersebut tidak terpenuhi dengan maksimal. Oleh karena itu, tim seleksi menurunkan standar menjadi 170 untuk putra dan 160 untuk putri. Jika tidak diturunkan standard, maka dipastikan yang memenuhi syarat hanya sekira 10-20 capas. Apalagi, kriteria seleksi postur tubuh harus dilengkapi dengan gerakan PBB yang mantap. 

    Dari tes awal ini kemudian terjaring 45 capas putra dan 45 capas putri, dan ditetapkan daftar cadangan yang akan mengikuti seleksi komprehensif. 


    Tes komprehensif dilaksanakan Hari Jumat - Rabu, 12-17 Maret 2021 di Lapangan Kejati dan Lapangan Stadion Klabat. Adapun seleksi komperehensif meliputi Psikotest, Wawancara Ilmu Pengetahuan dan Seni Budaya, Kesamaptaan, Kesehatan dan Peraturan Baris berbaris. 


    Hasil test komperehensif telah ditetapkan oleh Panitia Tim Seleksi, pada saat Pantukhir, Rabu 17 Maret 2021. Capas putra asal SMA N 8 Manado atas nama Gabriell Wullur dan Chyanda Johannes dari SMA Kat Rex Mundi Manado, diutus mengikuti seleksi di tingkat propinsi. Jika memenuhi syarat, akan dipilih untuk diutus ke tingkat nasional. 


    Pada kesempatan tersebut masing - masing Timsel membeberkan tantangan dalam mencari capas yang benar-benar memiliki kualifikasi yang baik. Antara lain, Preysi Siby menjelaskan bahwa semua tim penguji psikotest memiliki sertifikat dari BNSP. Serta Noviandy Hiola dari unsur POLRI yang membeberkan secara spesifik tentang gerakan yang dituntut dalam PBB, serta pihak Dinas Kesehatan Kota Manado yang diwakili oleh Pingkan Gerungan yang memaparkan rangkaian tes kesehatan, dimana seleksi dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Covid -19, termasuk mengganti masker setiap 4 jam. 


    Terkait pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan bahwa hasil seleksi capas putri tertukar, secara tegas juga dibantah oleh pihak Tim Seleksi. 


    Ketua Timsel, Sterry Andih menjelaskan kronologis sebagai berikut, keduanya baik capas Alisia Umar maupun Natasya Thomas sama-sama mengikuti seleksi capas sejak tahapan awal, Selasa 9 Maret 2021 bertempat di SMKN 3 Manado.


    Di tahap awal tersebut, capas Natasya Thomas dinyatakan lolos dengan tinggi 163 cm, sementara Alisia Umar masih diposisi cadangan dengan tinggi 160 cm. Jadi, pemberitahuan awal ke sekolah baru menuliskan nama capas Natasya Thomas. 


    Ketika tahapan komprehensif dimulai, ternyata ada satu peserta seleksi yang tidak hadir dan sesuai ketentuan langsung dianggap gugur. Untuk menggenapi kuota 45 capas putri maka Panitia Timsel mengambil cadangan nomor 01 yaitu Alisia Umar, yang berasal dari sekolah yang sama dengan Natasya Thomas, SMK N 3 Manado. 


    Jadi, jika dikatakan Panitia Tim Seleksi menukar, sekali lagi kami tegaskan tidak benar. Yang benar adalah Alisia Umar menggantikan peserta sekolah lain yang gugur dan tidak melanjutkan tahapan seleksi. 


    Pada kenyataannya, baik capas Natasya maupun Alisia sama - sama mengikuti seleksi komprehensif hingga Pantukhir berlangsung. Mereka memiliki hak, peluang dan kesempatan kompetisi yang sama, karena kedua nama tersebut tercantum dalam Surat Tugas Sekolah No.112/I16.20/SMK-3/ST/III/2021. 


    Gladys Runtukahu, Timsel yang mewakili unsur media, membenarkan adanya slot cadangan untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak terduga, seperti kondisi sakit mendadak, kecelakaan ataupun alasan lainnya. Terlebih, saat ini kita sedang dalam Pandemi Covid-19, yang membuat kita harus bersiap untuk segala kemungkinan. Gladys juga menegaskan, seluruh peserta seleksi saat test dinyatakan negatif melalui Swab Antigen Test. 


    Ditambahkan Wakil Ketua Tim Seleksi, Denny Ogi, bahwa seluruh 62 orang Capas yang lolos ini sudah sesuai standar dan aturan yang tidak saja tentang postur tubuh, namun juga kesesuaian bentuk tubuh dan gerakan PBB. Untuk PBB, Pak Noviandy Hiola sebagai penanggung jawab lapangan turun langsung melihat bagian tubuh mana yang bisa dilatih dan dibentuk kembali, dan mana yang tidak bisa lagi. 


    Setelah mengikuti tahapan seleksi komprehensif, Panitia Tim Seleksi memutuskan capas Alisia Umar yang memenuhi syarat untuk menjadi satu dari 60 orang Capas yang akan dipersiapkan untuk bertugas di peringatan Hari Kemerdekaan RI di Kota Manado. 


    Penilaian komprehensif yang dimaksud termasuk Hasil Psikotest yang dikordinir langsung oleh Psikolog Preysi Siby yang juga adalah Bendahara Himpunan Psikologi Indonesia di Pusat. 


    Pada akhirnya, Kadispora dan seluruh tim seleksi mengajak masyarakat, orang tua peserta, dan semua pihak untuk tidak menciptakan kegaduhan, dengan isue - isue provokatif, yang dampaknya adalah kesehatan mental peserta. Kadispora meyakini bahwa mayoritas Tim Seleksi terpilih adalah orang yang profesional memiliki kredibilitas di bidang tugas masing-masing. Mereka teruji dan qualified, tentu tidak mau mempertaruhkan nama baik dan jabatan profesional mereka dengan mengeluarkan hasil seleksi yang tidak sesuai kriteria. Layaknya bagian dari Purna Paskibraka Indonesia, tujuan Tim Seleksi hanya 1 yakni menghasilkan generasi muda terpilih yang akan bertanggung jawab mengibarkan Bendera Merah Putih di Hari Kemerdekaan RI nanti.


    (roker/*)

    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Timsel Paskibraka Manado Tegaskan Tidak Ada Capas Tertukar Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top