MINUT, Elnusanews-- Sektor Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Maria Walanda Maramis di Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) memberikan klarifikasi pelayanan yang dikeluhkan Warga di sosial media.
Dimana, postingan atas nama Cecep Kalalo yang mengeluhkan pelayanan dan telah disebar, akhirnya dijawab secara terbuka oleh pihak rumah sakit.
Berikut surat klarifikasi terbuka yang diterima oleh media; bahwa Pada tanggal 11-01-2022 jam 00.05, Pasien (IBU) tiba di IGD dengan diantar keluarga dengan menggunakan kendaraan mobil.
Pasien disambut / diterima petugas (Perawat Branden) di depan ruang IGD dan petugas menanyakan tentang kondisi dan penyakit pasien, kemudian keluarga pasien mengatakan pasien sakit ulu hati.
Petugas (Perawat Branden) menjelaskan pada keluarga bahwa, jika keluarga berkenan pasien akan dilayani dan diobservasi dikursi roda, karena keadaan IGD saat itu sedang fullbed baik didalam ruangan perawatan IGD, maupun dibagian Triage IGD, petugas (Perawat Branden) pun menganjurkan pasien dibawa ke Rumah Sakit lain / Terdekat. Keluarga pun berkata "Jadi pasien tidak akan dilayani ?", Petugas (Perawat Branden) mengatakan akan dilayani tapi ditempat duduk, sambil menunggu ada bed yang kosong. Keluarga pun mengatakan akan menelpon Bapak Bupati (Sambil mengeluarkan HP).
Petugas masuk ke ruangan IGD dan keluarga meninggalkan IGD.
Direktur RSUD Maria Walanda Maramis, dr. Sandra Rotty yang berhasil ditemui, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang dialami oleh pasien dan keluarga pasien.
"Kami keluarga besar RSUD Maria Walanda Maramis memohon maaf dan berterima kasih atas masukannya sebab ini menjadi bahan masukkan untuk kami lebih meningkatkan lagi pelayanan khususnya yang ada di garda terdepan yakni IGD," ujar Dokter Sandra.
Lebih lanjut ditambahkan Direktur, bahwa pihaknya saat ini sementara melakukan evaluasi bagaimana mengantisipasi jika pelayanan rumah sakit penuh.
"Kami berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik. Pada situasi ini, pihak rumah sakit akan berupaya memberikan pelayanan meski nantinya ada bad atau tempat untuk pasien yang masuk ke IGD berupaya dan berusaha memberikan pelayanan pertolongan pertama," tutup Direktur Sandra.
Sefri Cecep Kalalo kepada wartawan, mengaku jika dirinya saat itu dalam keadaan panik dan berharap orang tuanya segera mendapatkan perawatan.
"Saat itu saya panik sehingga saya emosi dan tak mampu mengendalikan diri. Terima kasih kepada pihak rumah sakit yang sudah memberikan klarifikasi dan terutama kepada Direktur Sandra Rotty yang begitu welcome menerima keluhan kami. Kami berharap, kedepan pelayanan di rumah sakit lebih baik lagi. Saya juga pada kesempatan ini memohon maaf kepada Bupati Joune Ganda dan Ketua DPRD Minut pak Denny Lolong, karena saat itu sempat saya catut nama mereka kalau perawat disitu akan saya laporkan," ujar Cecep yang begitu puas dengan penjelasan Direktur Sandra Rotty usai pertemuan sore menjelang malam tadi.
Cecep pun mengaku, kalau apa yang dia lakukan di sosial media Facebook dengan membagikan postingan soal ketidakpuasan dirinya sehingga membuat kegaduhan publik adalah sesuatu yang keliru.
"Saya tidak bermaksud untuk menjatuhkan siapapun di RSUD Maria Walanda Maramis dan secara umum Pemkab Minut yang sementara merevolusi pelayanan di semua sektor," tukasnya kepada wartawan. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment