
Nori Supit yang merupakan anggota komisi IV DPRD Sulut menuturkan bahwa RKA SKPD yang disusun oleh Dinkes belum seutuhnya menyentuh kemasyarakat. "Kiranya untuk program-program yang membutuhkan anggaran yang cukup tinggi bisa digeser peruntukkannya ke program-program yang langsung menyentuh ke masyarakat seperti, pengadaan kursi roda kepada lansia, serta pemberian kaca mata gratis'," ujarnya.
Senada dengan Nori Supit, Ketua Komisi IV DPRD sulut James Karinda mengatakan bahwa anggaran untuk ATK serta Makan Minum sebaiknya dipangkas ataupun digeser.Karena menurutnya untuk hal-hal yang tidak signifikan begitu tinggi anggarannya, sedangkan untuk hal-hal yang menyentuh langsung ke masyarakat terlalu kecil. "Alangkah baiknya dana tersebut bisa digeser untuk pengadaan obat-obatan dan sebagainya. Ia (Red Karinda) melihat kesemua program yang disusun dalam RKA hanya kembali kepada ASN saja.
Sementara itu, menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes provinsi Sulut Dr Jemmy Lampus mengatakan sebenarnya anggaran untuk ATK serta Makan Minum sudah ada standartnya, dan itupun sudah ada pendampingan dari inspektorat. Hal lain juga dikarenakan dalam penyelenggaraan suatu kegiatan harusnya anggaran untuk ATk seta Makan dan Minum harus ada.
Lampus juga menjelaskan bahwa terkait dengan pengadaan kursi roda dan kacamata pihaknya akan meninjau kembali, karena pengadaan tersebut anggaranya diambil dari dana hibah.
Lanjut, terkait adanya kegiatan-kegiatan yang kegunaanya sifatnya kembali kepada para aparatur sipil, lampus menandaskan bahwa kegiatan tersebut juga berguna untuk peningkatan kulitas dan pelayanan kepada masyarakat, khusunya para aparatur yang berada di Puskemas ataupun Posyandu di tiap-tiap daerah. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment