• Berita Terbaru

    November 20, 2015

    elnusanews/com November 20, 2015

    Yayasan Institut Seni Budaya Sulut Gelar Pesona Kain Pinawetengan Minahasa



    SULUT,ELNUSANEWS - Sepuluh tahun sudah Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara (Sulut) beraktivitas mengembangkan seni budaya, pendidikan dan pelestarian lingkungan hidup serta penyelamatan generasi muda di tanah Nusantara terlebih daerah Nyiur Melambai ini. 

    Berbagai karya dan prestasi telah dilahirkan lembaga yang dipimpin Benny Jozua Mamoto ini. Integritas dan komitmen Mamoto di tanah Sulut ini mampu menjaga kelestarian seni dan budaya asli Sulut. Salah satu alasan mengapa dirinya total menyelamatkan seni dan budaya daerah ini salah satunya yaitu terancamnya budaya asli daerah ini. 

    "Salah satu alasan saya melakukan ini semua adalah pernyataan dari Hetty Palm yang menyebutkan jika tidak ada kebudayaan di Indonesia yang cepat hilang seperti kebudayaan Minahasa," ujarnya.
    Dia melanjutkan, hingga saat ini buah karya dari institusi budaya ini sudah menelorkan banyak sekali kegiatan, festival serta pengakuan dan rekor. Berawal dari tahun 2005, hingga kini Yayasan Institut Seni Budaya Sulut telah meraih 32 rekor Museum Rekor Indonesia ( MURI) yang menjadikan Sulut sebagai pengoleksi rekor seni budaya terbanyak di Indonesia.

    "Bahkan kita sudah mendapatkan 7 rekor dunia seni budaya Guinnes World Records yang menjadikan Indonesia sebagai negara pengoleksi rekor terbanyak," bebernya. Dituturkan Mamoto, alasan dari pemecahan rekor tersebut didasarkan atas keinginan dirinya untuk membanggakan budaya asli daerah ini. "Rekor merupakan simbol prestasi ataupun kebanggaan bagi pembuat atau pemilik, sehingga dengan capaian rekor tersebut maka kita sebagai rakyat Sulut telah merasa bangga atas milik kita, terlebih khusus bagi para anak muda," tuturnya. 

    Selain itu, dengan upaya yang telah dilakukan oleh pihaknya diharapkan bisa mendapatkan justifikasi ataupun pengakuan dari dunia luar sehingga tidak lagi dicuri oleh pihak luar. Untuk merayakan sepuluh tahun perjalanan institusi tersebut pihaknya kemarin malam menggelar sebuah fashion show yang bertajuk 'Pesona Kain Pinawetengan Minahasa' yang dilaksanakan di Manado Convention Center dengan menampilkan karya desaigner nasional yang berdarah kawanua Thomas Sigar serta didukung oleh show director yang berprestasi nasional serta internasional Denny Malik. 

    Kegiatan tersebut juga menjadi titik puncak peringatan 10 tahun kontribusi Benny Jozua Mamoto terhadap eksistensi peradaban dan seni serta budaya Sulut. Selain itu dalam acada tersebut juga dicanangkan ide yang telah digagas sejak tiga tahun lalu yakni Menuju Manado Kota Fashion Internasional 2016.
    Pencapaian dan kontribusi Mamoto dalam pengembangan seni dan budaya Sulut mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut). 

    Penjabat (Pj) Gubernur Soni Sumarsono melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Happy Korah mengatakan jika masyarakat Sulut patut berterimakasih atas dedikasi yang telah dilakukan Benny Jozua Mamoto lewat Yayasan Intitusi Seni Budaya Sulut selama sepuluh tahun terakhir. 

    "Apa yang telah dilakukan Bapak Benny Mamoto di bidang seni budaya merupakan keberhasilan yang harus disyukuri oleh seluruh masyarakat Sulut, usaha tersebut telah membantu pemerintah dalam menjaga keeksistenan seni dan budaya daerah kita," tutur Korah. Dia menambahkan, berbagai karya dari institusi tersebut mampu mengibarkan nama Sulut di skala nasional dan internasional.

    "Diharapkan kedepan nanti, dedikasi tersebut tetap dilakukan sehingga seni dan budaya Sulut tidak punah dan bahkan mampu diakuo secara internasional, terlebih usaha tersebut merupakan bagian dari misi pemerintah untuk pembangunan sosial dan budaya masyarakat Sulut,"terangnya. (roker)
    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Yayasan Institut Seni Budaya Sulut Gelar Pesona Kain Pinawetengan Minahasa Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top