Foto : Rocky Wowor saat menerima aspirasi masyrakat pulau Bangka |
DEPROV, Elnusanews - Puluhan
orang yang tergabung dalam aliansi masyarakat pulau Bangka, Kamis (9/6/16)
siang, menggelar aksi demo didepan kantor DPRD Sulut.
Para masyarakat pulau Bangka
menyuarakan beberapa hal terkait dengan dibukanya kembali kegiatan produksi
pertambangan dari PT Migro Metal Perdana
(MMP) yang dinilai dapat membuat penghancuran pulau Bangka semakin nyata.
Menurut Maria Taramen yang
juga merupakan salah satu aktivis lingkungan di pulau Bangka menuturkan masalah
pertambangan di pulau bangka ini bukan baru sekarang saja. akan tetapi kasus
pulau bangka ini sudah dari tahun 2008.
" Setiap kali kami
datang ke DPRD, para anggota DPRD selalu menjajikan akan melakukan hearing, namun
sampai sekarang tak kunjung dilakukan. Tapi kita tetap masih percaya ada
beberapa anggota dewan yang lama kemudian masih terpilih sampai sekarang yang
masih berjanji ke masyarakat, mereka mungkin harus bertanggung jawab
kemasyarakat pulau Bangka," ujar Taramen.
Ia (Taramen Red) juga
mengatakan sampai dengan detik ini dewan sendiri seperti menutup mata atas
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di pulau Bangka.
"Nah, di pulau Bangka
itu perusahaan, menurut putusan MA sudah harus keluar, tetapi dimana torang pe
anggota dewan, dimana torang pe pemerintah Minut, torang pe pemerintah
Sulut,"tukasnya.
Berikut beberapa tuntutan
masyarakat pulau Bangka, diantaranya :
1. Meminta Gubernur Sulut
untuk segera mencabut SK Izin Usaha Pertambangan (IUP).
2. PT MMP harus hormati
proses hukum negara ini, dan segera berhenti dan keluar dari pulau Bangka.
3. Pansus DPRD provinsi
Sulut yang membahas Ranperda Zonasi harus mengakomodir pulau Bangka sebagai
kawasan perikanan dan pariwisata.
Aspirasi dari masyarakat
pulau Bangka tersebut diterima langsung oleh anggota DPRD Sulut, Rocky Wowor.
Wowor yang juga merupakan salah satu anggota pansus RZWP3K meminta agar para
pendemo untuk hadir dan duduk bersama untuk mencari solusi atas permasalahan
tersebut.
Dihadapan para pendemo juga,
Wowor menyampaikan keprihatinannya terhadap persoalan pertambangan yang ada di
pulau Bangka.
" Saya sebagai anggota pansus Zonasi sudah menyoal tentang suatu hal
yang ada di pulau Bangka sehubungan dengan adanya pelabuhan di desa Libas,
dimana desa Libas tersebut berhadapan langsung dengan laut lepas yang dicurigai
sebagai aktivitas dari suatu perusahaan tambang," pungkasnya.
Sementara aksi demo tersebut
mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment