BITUNG,Elnusanews -Penolakan Fraksi Gerindra dan Fraksi Kebangkitan Nurani DPRD Kota Bitung terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2016 tanpa alasan yang jelas, terus menjadi bahan perbincangan dan sorotan berbagai kalangan.
Pasalnya, meski Ketua Fraksi Gerindra Yuliawati Dewi Suawa dan Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani, Vonny Olga Sigar tidak bersedia memberikan pendapat akhir fraksi sebagai persetujuan atas APBD Perubahan, ternyata dalam praktiknya kedua politis wanita ini (Dewi dan Vonny) adalah legislator pertama yang menggunakan APBD melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
Sikap menolak memberikan persetujuan terhadap APBD Perubahan itu, meski dihargai sebagai hak mereka, tetapi ternyata keduanya tidak konsisten pada sikap dan keputusan mereka.
" Buktinya mereka ternyata adalah legislator yang paling rajin terbang menghabiskan anggaran yang tertata dalam APBD Perubahan, harusnya mereka tahu diri jangan memalukan ," kata Pentolan LSM Lembeh Bersatu, Muzakir ‘Polo’ Boven, Kamis (14/10/2016).
Menurut Boven, aktivis yang juga pemerhati pemerintahan dan politik di Kota Bitung ini, seharusnya Vonny dan Dewi konsisten terhadap sikap dan keputusan mereka.
" Ucapan dan keputusan mereka harus bisa dipegang, jangan ambisi dan harus berintegritas. Rakyatlah yang akan menilai, apakah mereka itu memperjuangkan kepentingan rakyat atau memperjuangkan kepentingan pribadi ," tegas Boven.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bitung, Drs Lexi Maramis mengatakan, pihaknya telah menanyakan kepada Dewi Suawa terkait keputusan menolak APBD Perubahan 2016,tetapi tetap menggunakan anggaran tersebut.
" Saya sudah tanya dan meminta klarifikasinya. Dan seharusnya jika dia menolak, maka sudah tahu segala konsekuensinya, dia seharusnya tidak menggunakan APBD Perubahan ," kata Maramis.
Sepulangnya Dewi dari perjalanan dinas di Bali, lanjut Maramis, pihaknya akan memanggil dan menggelar rapat untuk persoalan tersebut.
" Nanti kalau dia (Dewi Suawa_red) sudah pulang saya akan menggelar rapat untuk membicarakan persoalan itu ," jelas Maramis.
Sementara, Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani Vonny Olga Sigar yang juga Ketua Partai Hanura Bitung, mengakui pihaknya menolak APBD Perubahan 2016 karena, pihaknya tidak diundang dalam rapat paripurna.
" Tidak ada undangan, bagaimana mau hadir kalau tidak ada undangan. Dengan Fraksi Kebangkitan Nurani tidak memberikan pendapat, ya berartimenolak APBD Perubahan 2016 tersebut ," tandas Sigar.
Ditanya soalnya sikapnya tetap menggunakan APBD Perubahan meski menolak memberikan persetujuan pada rapat paripurna, menurut Vonny hal itu tidak bisa dihindari karena dirinya masih sebagai anggota DPRD Bitung.
" Ya tetap menggunakan APBD karena sudah ditetapkan dalam rapat paripurna. Dorang sudah putuskan ya tentu harus digunakan ," pungkasnya (Rego)
Pasalnya, meski Ketua Fraksi Gerindra Yuliawati Dewi Suawa dan Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani, Vonny Olga Sigar tidak bersedia memberikan pendapat akhir fraksi sebagai persetujuan atas APBD Perubahan, ternyata dalam praktiknya kedua politis wanita ini (Dewi dan Vonny) adalah legislator pertama yang menggunakan APBD melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.
Sikap menolak memberikan persetujuan terhadap APBD Perubahan itu, meski dihargai sebagai hak mereka, tetapi ternyata keduanya tidak konsisten pada sikap dan keputusan mereka.
" Buktinya mereka ternyata adalah legislator yang paling rajin terbang menghabiskan anggaran yang tertata dalam APBD Perubahan, harusnya mereka tahu diri jangan memalukan ," kata Pentolan LSM Lembeh Bersatu, Muzakir ‘Polo’ Boven, Kamis (14/10/2016).
Menurut Boven, aktivis yang juga pemerhati pemerintahan dan politik di Kota Bitung ini, seharusnya Vonny dan Dewi konsisten terhadap sikap dan keputusan mereka.
" Ucapan dan keputusan mereka harus bisa dipegang, jangan ambisi dan harus berintegritas. Rakyatlah yang akan menilai, apakah mereka itu memperjuangkan kepentingan rakyat atau memperjuangkan kepentingan pribadi ," tegas Boven.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bitung, Drs Lexi Maramis mengatakan, pihaknya telah menanyakan kepada Dewi Suawa terkait keputusan menolak APBD Perubahan 2016,tetapi tetap menggunakan anggaran tersebut.
" Saya sudah tanya dan meminta klarifikasinya. Dan seharusnya jika dia menolak, maka sudah tahu segala konsekuensinya, dia seharusnya tidak menggunakan APBD Perubahan ," kata Maramis.
Sepulangnya Dewi dari perjalanan dinas di Bali, lanjut Maramis, pihaknya akan memanggil dan menggelar rapat untuk persoalan tersebut.
" Nanti kalau dia (Dewi Suawa_red) sudah pulang saya akan menggelar rapat untuk membicarakan persoalan itu ," jelas Maramis.
Sementara, Ketua Fraksi Kebangkitan Nurani Vonny Olga Sigar yang juga Ketua Partai Hanura Bitung, mengakui pihaknya menolak APBD Perubahan 2016 karena, pihaknya tidak diundang dalam rapat paripurna.
" Tidak ada undangan, bagaimana mau hadir kalau tidak ada undangan. Dengan Fraksi Kebangkitan Nurani tidak memberikan pendapat, ya berartimenolak APBD Perubahan 2016 tersebut ," tandas Sigar.
Ditanya soalnya sikapnya tetap menggunakan APBD Perubahan meski menolak memberikan persetujuan pada rapat paripurna, menurut Vonny hal itu tidak bisa dihindari karena dirinya masih sebagai anggota DPRD Bitung.
" Ya tetap menggunakan APBD karena sudah ditetapkan dalam rapat paripurna. Dorang sudah putuskan ya tentu harus digunakan ," pungkasnya (Rego)
0 komentar:
Post a Comment