![]() |
Ketua Fraksi Nyiur Melambai DPRD Sulut, Wenny Lumentut. |
Ketua Fraksi Nyiur Melambai DPRD Sulawesi Utara, Wenny Lumentut (WL) mengatakan di era pandemi Covid-19 kali ini, pemerintah menghimbau untuk melakukan ibadah di rumah saja. Lalu bagaimana sebaiknya kita memaknai hal tersebut? Masa pra-paskah, diawali dengan rabu abu, mengingatkan manusia bahwa manusia berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Sekarang juga sudah memasuki pekan suci.
Kata WL sapaan akrabnya menyikapi suasana sekarang tentang pandemi covid-19, justru membuat saya pribadi semakin membuka mata hati dan pikiran untuk memaknai bahwa manusia ini betul-betul debu yang tidak ada artinya.
"Tiupan angin saja sudah cukup untuk tersingkir jauh. Menurut saya kali ini luar biasa sebab Paskah harus dirayakan di rumah saja dengan ibadah online," ujarnya.
Ia mengatakan Covid-19 ini dimaknai sebagai hal yang buruk dan ada sisi positifnya, Bumi seolah olah dikembalikan ke sifat alaminya.
"Saya rasa Tuhan ingin mengajak manusia di muka Bumi ingin mengembalikan alam sebagaimana mestinya. Semua dimulai dengan adanya keseimbangan, tetapi karena keserakahan dari dalam diri manusia membuat keseimbangan tersebut kacau.
Contohnya polusi dan sebagainya. Nah Covid-19 ini juga menjadi bumerang untuk kita sebagai manusia yang memporak porandakan bumi ini,," imbuhnya.
Lanjutnya, kalau saya memaknai dengan pengorbanan Tuhan saat Paskah, tidak ada artinya penderitaan saat pandemi ini kalau dibandingkan dengan yang dialami oleh Yesus saat dikhianati, dicambuk, memanggul salib, menggunakan mahkota berduri, dan jalan ke golgota. Belum lagi salib yang dibawa adalah yang akan Ia gunakan untuk disalibkan demi menebus dosa-dosa manusia. Ini penderitaan yang luar biasa dan tentunya tidak bisa dibandingkan dengan work from home (WFH) tetapi juga harus dilihat bahwa Tuhan itu tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan ciptaan-Nya.
Jadi ini saatnya kita dengan segala akal budi, berusaha untuk mengatasi permasalahan ini. Biarkan tangan Allah tetap bekerja melalui ilmuwan, tenaga medis, dan sukarelawan.
"Peristiwa ini mendekatkan dengan keluarga yang mungkin sering terabaikan. Hal ini juga membuat relasi kita dengan Sang Pencipta mulai terjamin kembali.
"Biasanya pulang kantor langsung tidur, tapi dengan adanya peringatan pandemi Covid-19 ini kita mau tidak mau diingatkan untuk bersyukur. Pandemi Covid-19 ini suatu tantangan yang luar biasa, tapi disaat yang sama kedekatan dengan Tuhan mulai terjalin kembali," ungkap Wenny Lumentut.
Ditambahkan WL sebagai umat yang percaya kepada Tuhan dirinya menghimbau kepada warga Sulawesi Utara khususnya masyarakat Kota Tomohon, agar tetap waspada jangan panik, patuhi anjuran pemerintah untuk berada di rumah, jaga jarak jangan kumpul kumpul dan selalu berdoa.
"Disadari bantuan yang saya berikan belum mengcover seluruh warga, tetapi minimal dapat meringankan beban warga yang susah karena dampak virus corona. Mudah mudahan wabah ini cepat berlalu, kita memaknai paskah di tengah wabah ini, semoga momentum paskah tetap kita wujudnyatakan kasih Tuhan lewat sesama manusia.
"Tuhan memberkati kita semua"
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment