DEPROV,Elnusanews -- Legislator DPRD Sulut Inggried J. N. Sondakh mempertanyakan realisasi pembangunan tambahan kelas di SMA Negeri 1 Manado serta, sejauh mana progres operasianalisasi SMA Negeri Kanonang yang sudah lama menjadi kerinduan warga di lima desa di Kanonang.
Hal ini dipertanyakan Poltisi Golkar Sulut ini kepada Dinas Pendidikan Daerah (DIKDA) provinsi Sulut saat, rapat pembahasan LKPJ Gubernur Sulut TA 2019, Selasa (21/04/20) siang.
"Salah satu strategi dari dinas pendidikan adalah menambah memelihara serta meningkatkan fasilitas pendidikan baik formal maupun informal, dalam rapat antara banggar kami telah beberapa kali meninjau SMA negeri 1 Manado dan pengeluhannya ada "kelas kandang" disana, dan dalam penyampaian aspirasi pada akhirnya aspirasi ini di sorot dan dan sudah seperti apa aspirasi tersebut," tanya Inggried.
Menurutnya, aspirasi tersebut sudah disampaikan kepada Sekprov dan Kadis Dikda pada saat rapat dengan Banggar pada waktu yang lalu, dan akhirnya disetujui.
"Yang saya tahu pada saat pembahasan di banggar, aspirasi ini telah disetujui oleh sekprov dan ibu kadis tentunya, ini juga merupakan salah satu apresiasi," ungkapnya.
Begitu juga dengan SMA negeri Kanonang yang sampai saat ini belum beropersional karena belum memiliki sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar.
"Ditahun anggaran sebelumnya yakni, 2018 sampai 2019 soal SMA Kanonang, 5 desa di Kanonanng Raya yang sudah puluhan tahun menjadi kerinduan dan pada akhirnya ditahun 2018 itu terealisasi dengan berdirinya SMA Kanonang, dan dalam pembahasan Banggar yang lalu saya sempat menyuarakan tentunya jangan hanya pembangunan fisiknya akan tetapi harus ada penambahan fasilitas yang lain untuk SMA kanonang," jelasnya.
Menanggapi hal ini, kadis Dikda Sulut dr. Grace Punuh mengatakan untuk soal penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) di SMA Negeri 1 Manado pada tahun 2019 sudah ada bantuan dari dana DAK, sementara untuk SMA Negeri Kanonang masih terhambat oleh kurangnya tenaga pendidik.
"Untuk penambahan kelas ada bantuan dari dana DAK, jadi kita tidak mau double, jadi untuk anggaran tahun 2019 ada bantuan RKB dari DAK untuk SMA negeri 1, jadi total ada 2 RKB. Sementara itu, untuk SMK negeri kanonang di tahun 2020 akan ada penerimaan siswa baru karena kekurangan guru dan kita harapkan kita mohon juga itu karena itu masih dianggap kelas jauh dari SMA Negeri kawangkoan supaya sudah bisa jalan kegiatan belajar mengajar karena masalah kekurangan guru," tutupnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment