MINAHASA, Elnusanews - Meski kini diperhadapkan dengan situasi pandemi Covid-19, Pemkab Minahasa tetap konsiten menjalankan kegiatan pembersihan dan pengangkatan Eceng Gondok dari Danau Tondano.
Hal ini disampaikan Bupati Royke Octavian Roring (ROR) melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Vicky Kaloh, Kamis (23/4/2020). Dia mengatakan, walaupun saat ini Pemkab Minahasa sedang melakukan pencegahan wabah Covid-19, namun bukan berarti pelestarian Danau Tondano terabaikan.
"Pemkab akan tetap konsiten melakukan aktifitas pembersihan dan pengangkatan eceng gondok dari danau Tondano," imbuhnya.
Menurutnya, pembersihan dan pengangkatan Eceng Gondok tidak bisa dihentikan walaupun ditengah pandemi Covid-19.
"Program pelestarian danau Tondano dengan pengangkatan eceng gondok harus tetap dilakukan, karena program itu sudah berjalan sebelum ada wabah Corona," ketusnya.
Ia pun menjelaskan program pengangkatan Eceng Gondok kali ini dilakukan melalui padat karya tunai yang tersebar di 25 desa diseputaran Danau Tondano.
"Jadi selain alat berat, kita juga melibatkan 25 warga di setiap desa yang terdampak seperti tukang ojek, supir, buruh bangunan, kusir bendi, pedagang dan lainnya untuk bekerja mengangkat eceng gondok. Mereka diberikan gaji Rp 110.000," tuturnya. Padat karya tunai ini, lanjut dia, sekaligus jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19. Selain itu juga sangat membantu perekonomian masyarakat di desa yang terdampak wabah Corona. "Jadi, setiap warga yang akan datang mengangkat eceng gondok, wajib tidak bersamaan atau berkerumunan dengan menjaga jarak dua meter. Dan proses pekerjaannya dibawa komando tujuh Camat yang ada di wilayah seputaran danau Tondano," tukas Kaloh. Sedangkan pekerjaan pengangkatan Eceng Gondok dengan alat berat, difokuskan di Kecamatan Kakas. "Alat fokus bekerja di Kakas, karena hamparan eceng gondok paling banyak di sana. Kemudian, jika disetiap desa sudah lebih dari 25 orang, pemerintah stempat akan mengatur secara bergiliran," pungkasnya. (jonly bamz)
Hal ini disampaikan Bupati Royke Octavian Roring (ROR) melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Vicky Kaloh, Kamis (23/4/2020). Dia mengatakan, walaupun saat ini Pemkab Minahasa sedang melakukan pencegahan wabah Covid-19, namun bukan berarti pelestarian Danau Tondano terabaikan.
"Pemkab akan tetap konsiten melakukan aktifitas pembersihan dan pengangkatan eceng gondok dari danau Tondano," imbuhnya.
Menurutnya, pembersihan dan pengangkatan Eceng Gondok tidak bisa dihentikan walaupun ditengah pandemi Covid-19.
"Program pelestarian danau Tondano dengan pengangkatan eceng gondok harus tetap dilakukan, karena program itu sudah berjalan sebelum ada wabah Corona," ketusnya.
Ia pun menjelaskan program pengangkatan Eceng Gondok kali ini dilakukan melalui padat karya tunai yang tersebar di 25 desa diseputaran Danau Tondano.
"Jadi selain alat berat, kita juga melibatkan 25 warga di setiap desa yang terdampak seperti tukang ojek, supir, buruh bangunan, kusir bendi, pedagang dan lainnya untuk bekerja mengangkat eceng gondok. Mereka diberikan gaji Rp 110.000," tuturnya. Padat karya tunai ini, lanjut dia, sekaligus jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19. Selain itu juga sangat membantu perekonomian masyarakat di desa yang terdampak wabah Corona. "Jadi, setiap warga yang akan datang mengangkat eceng gondok, wajib tidak bersamaan atau berkerumunan dengan menjaga jarak dua meter. Dan proses pekerjaannya dibawa komando tujuh Camat yang ada di wilayah seputaran danau Tondano," tukas Kaloh. Sedangkan pekerjaan pengangkatan Eceng Gondok dengan alat berat, difokuskan di Kecamatan Kakas. "Alat fokus bekerja di Kakas, karena hamparan eceng gondok paling banyak di sana. Kemudian, jika disetiap desa sudah lebih dari 25 orang, pemerintah stempat akan mengatur secara bergiliran," pungkasnya. (jonly bamz)
0 komentar:
Post a Comment