Pertemuan itu dilakukan di Kantor Kemenko PKM beberapa waktu lalu sebelum director Internasional Port Of Rotterdam, Mr Rene Van Der plas bersama rombongan bertandang ke kota Bitung, Jumat (20/5/2022), pekan lalu.
Pertemuan itu kata Wali kota Ir. Maurits Mantiri atas instruksi Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, SE untuk bersama – sama Menteri PMK menerima rombongan Port Of Rotterdam yang berencana berinvestasi di Kota Bitung.
Bersama Menteri PMK Wali Kota memaparkan sekilas potensi yang dimiliki kota Bitung termasuk KEK kota Bitung yang sudah siap untuk menyambut investor dalam rangka mengembangkan industri.
“Kota Bitung merupakan kota perindustrian yang memiliki aset, akses dan sumber daya yang strategis sebagai salah satu wilayah perikanan tangkap terbesar di wilayah equatorial dunia. Sebagaimana ditulis oleh Gubernur Sulut sebagai pintu gerbang strategis untuk Indonesia,” kata Maurits.
Mengacu ke buku yang ditulis olly, "Mengawal indonesia di gerbang pasifik", berdasarkan perspektif untuk mewujudkan cita-cita pahlawan nasional asal Sulut, DR Sam Ratulangi yang merupakan Gubernur Sulawesi pertama dengan falsafah "Si tou timou tumou tou" yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia jika sudah dapat memanusiakan manusia.
Melalui buku itu, Olly, kata dia, menuangkan ide dan gagasan dalam membangun sulut sebagai pintu gerbang pasifik dan menjadikan provinsi Sulut lebih hebat.
Sulut yang berada di antara benua asia dan Australia mendapat perhatian khusus sebagai jalur perdagangan. Salah satu buktinya, dibukanya jalur penerbangan dari Singapura, China, Jepang, dan Korea menuju Sulawesi Utara mendapat respon cepat.
"Dengan terbukanya peluang investasi, pak Olly meminta semua pihak harus dapat memanfaatkannya. Dengan begitu, Sulut dapat mandiri secara ekonomi sebagaimana yang dicita-citakan Presiden RI pertama, Soekarno," katanya.
Selain dari hasil perikanan, kata Maurits, kota Bitung juga kaya akan hasil perkebunan, terutama kelapa yang memiliki pasar sangat luas dan banyak peminatnya, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Itu kata dia, didukung letak yang strategis mempermudah distribusi barang dan jasa ke wilayah kota Bitung, sehingga biaya pengangkutan juga lebih murah dibandingkan dengan pelabuhan di daerah lain.
“Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah pusat berketetapan menjadikan kota Bitung sebagai garis depan perekonomian melalui penetapan pelabuhan Bitung sebagai pelabuhan hub internasional,”tandasnya. (*)
0 komentar:
Post a Comment