Hal itu di tegaskan Gubernur saat membuka Musrembang RPJMD Provinsi Sulut Tahun 2016-2021 di Sutan Raja Hotel, Kalawat Minut.
"Momen hari ini bisa terjadi, bukan karena kekuatan saya dan Steven semata, tapi karena anugerah Tuhan Yesus Kristus kepada kita semua, melalui kerja keras dan ketulusan hati semua pihak baik langsung maupun tidak langsung," kata Dondokambey.
RPJMD Provinsi Sulut kami percepat penyusunannya menjadi 3 bulan, atas pertimbangan bahwa 6 Kabupaten/Kota lainnya juga sementara menyusun RPJMD sehingga diharapkan RPJMD provinsi dapat selesai lebih cepat supaya menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD 6 daerah ini, ujar mantan Ketua Banggar DPR-RI ini.
Kesempatan itu Gubernur telah menyampaikan 7 Misi Olly-Steven sebagai cita-cita menuju Sulut Hebat yang di tuangkan dalalm Visi mewujudkan Sulut berdikari dalam ekonomi, berdaulat dalam politik serta berkepribadian dalam budaya, serta 9 agenda porioritas Sulut Hebat diantaranya meningkatkan keamanan dan ketertiban Sulut untuk melindungi segenap masyarakat, memastikan kenyamanan hidup dan berusaha. Membangun Sulut sebagai Pusat penggerak perekonomian di kawasan Timur Indonesia serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Selain itu, Dia juga menyampaikan bahwa pembangunan Sulut lima tahun kedepan akan di fokuskan pada pencapaian 7 Misi, 17 isu strategis, 27 tujuan, 37 sasaran, 47 strategis, 67 target kinerja kepala daerah dan 77 program porioritas pembangunan.
RPJMD kata Mantan Ketua Komusi XI DPR-RI ini akan mengarahkan percepatan pelaksanaan proyek strategis di Sulut, diantaranya jalan tol manado bitung, bendungan kuwil, pelabuhan Hup Port bitung serta membangun pembangkit listrik bertenaga gas alam dan panas bumi.
Bersamaan dengann itu juga akan dibangun kawasan kepulauan dan perbatasan melalui pembangunan sentra bisnis kelautan dan perikanan terpadu, kawasan pengembangan ekonomi, penyelesaian jalan lingkar manado, dan penyelesaian bendungan dan bandara di wilayah BMR.
Dia menambahkan pencapaian kesejahteraan akan diukur oleh beberapa faktor antara lain pertumbuhan ekonomi (PE) 2015 sebesar 6,31 persen menjadi 7,08 persen di akhir periode, IPM dari 69,96 poin menjadi 72,00 poin, angka pengangguran dari 9 persen turun menjadi 7 persen serta tingkat kemiskinan turun dari 9 persen menjadi 7 persen.
Untuk mencapai hal itu kata dia, harus di kerjakan secara sistematis terencana dan terukur.
Para birokrat akan dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja berdasarkan prinsip Good Governance dan Clean Government dan memastikan semua program kerja di 215 Kab/ko terintegrasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Sementara Anggota IV BPK RI Rizal Djalil menyebutkan, sulut merupakan tertinggi tingkat pertumbuhan perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yaitu 6,12 persen di atas rata-rata nasional yang hanya 4, 2 persen, juga out put pembangunan sulut sudah jauh di atas 70,3 persen, sembari berpesan kepada para kontraktor, pengusaha dan rekanan jangan takut membangun proyek-proyek berskala besar di sulut, supaya bekerja sesuai aturan yang ada. Kalau ada masalah segera berkoordinasi dengan BPK, ujar Djalil.
Turut hadir Wagub Drs Steven Kandouw, Sekprov Ir Siwa R Mokodongan, para Bupati/Walikota, Asisten dan pejabat teras pemprov. (ADVETORIAL)
0 komentar:
Post a Comment