Ir Julius Jems Tuuk |
DEPROV,Elnusanews -
Pemerintah secara resmi menetapkan harga acuan bagi tujuh bahan pokok. Dengan
harga acuan ini, pemerintah diklaim bisa lebih cepat meredam gejolak harga,
baik melalui impor ataupun operasi pasar salah satunya jagung.
Menarik, meskipun sudah
ada patokan harga dari Kementerian Perdagangan RI namun sangat disayangkan hal
ini tidak bisa dipastikan akan berlaku bagi para petani jagung yang ada di
Sulut. Pasalnya Bulog tidak melakukan pembelian jagung langsung kepada para petani
jagung.
Hal tersebut dikatakan
salah satu Anggota Legislator DPRD Sulut, Ir Julius Jems Tuuk, saat melakukan
interupsi pada rapat paripurna dalam rangka penetapan Ranperda PT Membangun
Sulut Hebat Perseroda, yang digelar beberapa hari yang lalu.
"Ada satu benang
kusut yang saya temui dilapangan yakni, Bulog tidak melakukan pembelian jagung
pada petani," tegasnya.
Dikatakan Tuuk bahwa
dirinya mensupport penuh target penanam jagung sebanyak 1300 Hektare dengan
produktivitas jagung 2 juta Ton, namun dia pula menyayangkan bahwa fakta
dilapangan tidaklah seperti pemerintah harapkan.
"Sekalipun Harga
Eceran Terendah (HET) adalah Rp 2.750, namun sampai detik ini saya cek, Bulog
tidak melakukan pembelian jagung," ujarnya.
Dia juga menilai bahwa
orang-orang Bulog yang datang di Sulut dan hanya menerima gula saja, hanyalah
sebuah permainan padahal sudah diatur dari Jakarta.
" Orang-orang Bulog
yang datang di Sulut kalau dia cuman terima gula itu pekerjaan yang sudah
disetting dari jakarta," tukasnya.
Dia mendesak kepada
Pimpinan Dewan dan Wakil Gubernur Sulut agar dapat mewarning pihak Bulog agar
dapat membeli jagung langsung kepada para petani jagung yang ada di Sulut agar supaya kesejahteraan para
petani jagung khusunya di Sulut bisa menigkat.
" Saya mewarning kepada
Bulog, dan saya meminta kepada pimpinan dewan dan wakil gubernur agar mereka
itu harus membeli jagung langsung dari para petani jagung," tandasnya.
Menanggapi hal tersebut,
Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw mengatakan bahwa ini akan menjadi bahan masukan
bagi pihak DPRD dan Wakil Gubernur Sulut saat evaluasi kinerja nantinya.
"Ini akan menjadi
masukan bagi Wagub dan bagi DPRD dalam evaluasi kinerja nanti,"
pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment