 |
| Foto : Sekretaris APTISI SulutGo, H Syahrul Poli SE |
MANADO,Elnusanews - Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo), H Syahrul Poli SE menegaskan, pelaksanaan penyaluran bantuan dana penyelesaian study akhir untuk mahasiswa S1 dan S2 harus diawasi secara ketat oleh DPRD, karena DPRD mempunyai fungsi pengawasan terhadap APBD.
Menurut Poli, sistem penyaluran yang ada saat ini sangat memungkinkan adanya cela pungutan liar yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang ada di dinas terkait.
"Pelaksanaan penyaluran bantuan penyelesaian study akhir untuk mahasiswa S1 dan S2 harus diawasi, karena sistem penyaluran yang dipakai sekarang ini, sangat memungkinkan terjadi pungutan liar alias pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum di Diknas," ungkap Poli, lewat pesan singkatnya, Jumat (28/04) lalu.
Poli yang baru saja terpilih sebagai Ketua PHBI Provinsi Sulut ini juga mulai mencium adanya pungli.
"Sebagai Sekretaris Aptisi SulutGo, mulai mencium tanda-tanda kearah itu. Dan apabila sudah cukup bukti, saya akan publikasikan lewat media," tegasnya.
Dirinya meminta kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk memberikan sanksi yang tegas, jika hal tersebut terbukti. Selain itu juga, dirinya meminta Pers harus sama-sama ikut mengawasi dalam hal penyaluran bantuan.
"Pers juga harus sama-sama mengawasi dan meminta data ke Diknas nama penerima, apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak yaitu, untuk masyarakat miskin," pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment